Jakarta | EGINDO.co – Direktur Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas, Soewarso mengatakan APP Sinarmas bersama mitra pemasok, mendukung penuh pencapaian target FOLU Net Sink dengan langkah-langkah nyata yang diimplementasikan dalam rangkaian proses bisnisnya.
“Berpedoman kepada Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030), APP Sinar Mas berupaya untuk mencapai 30% penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030, dari baseline 2018. Target tersebut sudah terealisasi dengan telah dicapainya penurunan intensitas karbon sebesar 13% pada tahun 2021 lalu,” kata Soewarso dalam laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co hari ini Senin (3/4/2023).
“Dengan pengelolaan hutan yang baik kita berharap generasi kita yang akan datang dapat merasakan manfaat dan hidup nyaman di bumi yang kita cintai,” katanya.
Sementara itu Dirjen PHL pada 17 Maret 2023 lalu telah melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau kesiapan sarana prasarana karhutlan pada areal mitra pemasok Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas di Kabupaten OKI dan meninjau upaya perlindungan penanaman pakan gajah dan satwa liar lainnya pada koridor gajah di Air Sugihan.
Dalam kunjungan ke lapangan itu juga telah dilakukan pelepasliaran satwa liar yang merupakan salah satu potensi sumber daya alam hayati dan juga merupakan unsur ekosistem yang berperan dalam mata rantai makanan dan mata rantai kehidupan, pelepasliaran satwa liar di areal PBPH merupakan satu upaya dalam rangka melaksanakan instruksi menteri LHK nomor 31 tahun 2022 di samping memperhitungkan keberhasilan perlindungan satwa liar atau zero accident sebagai ukuran keberhasilan setiap usaha pemanfaatan hutan.
Dalam kesempatan itu, Dirjen PHL beserta jajaran dan juga pimpinan perusahaan melakukan penanaman Rumput Gajah. Juga diserahterimakan satwa liar jenis kukang (Nycticebus Coucang) sebanyak 2 ekor dari Dirjen PHL kepada Direktur PT Bumi Andalas Permai (BAP). Satwa ini ditemukan oleh masyarakat dan diserahkan kepada BKSDA Sumatera Selatan. Satwa ini setelah serah terima dari Dirjen PHL telah dilepasliarkan oleh tim BKSDA dan tim konservasi perusahaan di Kawasan Konservasi PT BAP.
Dirjen PHL sangat mengapresiasi program konservasi dan sistem pengendalian Karhutla yang dimiliki perusahaan dan berharap bisa direplikasi di tempat lain.
Dalam upaya pengendalian karhutla, APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya mengembangkan sistem pengelolaan kebakaran yang komprehensif yaitu sistem manajemen antisipasi bahaya kebakaran secara terpadu Integrated Fire Management (IFM). Strategi ini terdiri dari empat pilar yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respon cepat.
IFM tidak hanya diterapkan pada saat terjadi kebakaran, tetapi juga dalam upaya mempersempit potensi terjadinya kebakaran. Tahap Pencegahan meliputi mengidentifikasi faktor-faktor resiko penyebab kebakaran, memitigasi penyebab kebakaran dengan mengembangkan Sistem kehutanan dan pertanian terpadu salah satunya melalu program Desa Makmur Peduli API (DMPA). Dalam program pencegahan juga membangun sekat kanal unntuk menjaga kelembapan dan mencegah kebakaran di lahan gambut serta memberikan insentif kepada masyarakat setempat untuk membantu patroli pencegahan kebakaran.
Dalam tahap persiapan dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana, peralatan dan pelatihan yang diperlukan jika terjadi kebakaran. Pakar manajemen kebakaran nasional dan internasional memberikan pelatihan kepada tim Pemadam Kebakaran (RPK), juga dilaksanakan pelatihan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan.
Pada tahap deteksi dini dilakukan pemantauan hot spot melalui satelit internal dan eksternal, juga dilakukan pemantauan arah angin dan cuaca. Selain itu dilakukan pemantauan dengan patroli helikopter, patroli darat, patroli air, pos pantau, menara pemadam kebakaran, CCTV, dan drone.
Jika ditemukan titik api maka dilaksanakan strategi respon cepat dimana tim RPK dilengkapi peralatan pemadam kebakaran dengan cepat bergerak ke lokasi kebakaran untuk mencegah api semakin meluas. Penggunaan helikopter water boombing dengan daya angkut 4.000 liter air sebagai salah satu alat agar api dapat segera dipadamkan dan tidak meluas.
Komitmen APP Sinarmas dan mitra pemasok dalam mitigasi Karhutla fokus pada aspek berkelanjutan yang merujuk pada Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030). Hal ini juga sesuai dengan komitmen Indonesia melalui FOLU Net Sink 2030 mendorong tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030 dengan pendekatan yang terstruktur dan sistematis.
Pelaksanaan program tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen sektor kehutanan Indonesia, tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga untuk berkontribusi kepada masyarakat global menuju pemulihan hijau, sekaligus membangun ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.@
App/fd/timEGINDO.co