Guatemala City | EGINDO.co – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan mitranya dari Guatemala, Alejandro Giammattei, pada hari Sabtu (1 Maret) mengunjungi reruntuhan hutan benteng peradaban suku Maya di mana mereka melakukan ritual kuno di depan piramida batu besar yang dikenal sebagai El Gran Jaguar.
Keduanya berjabat tangan di sana dan bersumpah untuk mempertahankan hubungan yang kuat dalam menghadapi serangan diplomatik oleh China, yang melihat Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang sedang menunggu penyatuan kembali.
Para pejabat yang hadir “hari ini menyaksikan penguatan persahabatan antara kedua negara”, kata wakil menteri kebudayaan Guatemala Jenny Barrios.
Kunjungan Tsai, yang juga akan membawanya ke Belize, dilakukan beberapa hari setelah negara tetangganya, Honduras, memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei untuk menjalin hubungan dengan Beijing, yang tidak mengizinkan negara untuk mengakui China dan Taiwan. Presiden Honduras Xiomara Castro diperkirakan akan segera mengunjungi Tiongkok.
Kedua presiden berjalan ke sebuah lapangan di dekatnya dan berjabat tangan untuk foto resmi simbolis sementara api unggun yang dinyalakan dalam upacara tarian suku Maya menyala. Mereka juga menyaksikan permainan bola tradisional yang dimainkan pada zaman Maya.
Dalam pertemuan dengan Giammattei pada Jumat malam, Tsai berterima kasih atas dukungannya tahun lalu ketika China melakukan manuver militer di dekat pulau itu.
Dia juga menyoroti kerja sama dengan Guatemala, salah satu dari 13 sekutu diplomatik yang dimiliki pulau yang memiliki pemerintahan sendiri di dunia, sebagian besar negara-negara kecil di Karibia, Pasifik dan Amerika Latin.
Berbicara kepada media dengan Tsai di sisinya, Giammattei menyebut Taiwan sebagai “satu-satunya China yang sejati”.
Beberapa orang Guatemala percaya bahwa negara mereka kehilangan peluang ekonomi dengan memilih Taiwan daripada China daratan.
“China adalah pasar dengan lebih dari satu miliar orang, dan akan menjadi kepentingan beberapa sektor di Guatemala untuk mengekspor dan mengimpor produk dari China,” kata sosiolog dan analis politik Miguel Angel Sandoval kepada AFP.
Pada hari Minggu, Tsai akan mengunjungi sebuah rumah sakit baru di kota Chimaltenango, di barat Guatemala, yang dibangun dengan sumbangan sebesar US$22 juta dari Taipei.
Tsai kemudian akan bertolak ke Belize, di mana ia akan bertemu dengan Perdana Menteri John Briceno pada hari Senin dan bertolak pada hari Selasa.
Dalam perjalanan pulang, Tsai akan singgah di California untuk bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, sebuah pertemuan yang mendorong China untuk memperingatkan Washington bahwa mereka “bermain api”.
Sumber : CNA/SL