Beijing | EGINDO.co – Regulator siber China akan melakukan tinjauan keamanan siber terhadap produk-produk yang dijual di negara tersebut oleh produsen chip memori AS, Micron, kata regulator tersebut pada hari Jumat (31 Maret).
Langkah tersebut, yang dilakukan di tengah perselisihan mengenai teknologi chip antara Washington dan Beijing, bertujuan untuk melindungi keamanan rantai pasokan untuk infrastruktur informasi penting, mencegah risiko tersembunyi, dan menjaga keamanan nasional, demikian disampaikan oleh Cyberspace Administration of China (CAC) dalam sebuah pernyataan singkat.
CAC tidak memberikan rincian lainnya, termasuk produk Micron mana yang ditinjau.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Micron mengatakan bahwa mereka telah mengetahui pengumuman tersebut dan “berkomunikasi dengan CAC dan bekerja sama sepenuhnya.” Ia menambahkan bahwa ia mendukung keamanan produk dan komitmennya kepada pelanggan.
AS telah memberlakukan serangkaian kontrol ekspor pada teknologi pembuatan chip ke China karena khawatir teknologi tersebut dapat digunakan untuk memproduksi chip untuk aplikasi seperti kecerdasan buatan yang dapat digunakan oleh militer China, dan memasukkan sejumlah perusahaan chip terbesar di China ke dalam daftar hitam, termasuk saingan Micron, Yangtze Memory Technologies Co Ltd.
Micron, salah satu pembuat chip memori terbesar di dunia, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Saham perusahaan ini turun 3 persen menjadi US$61,15 pada hari Jumat.
“Tindakan hukuman terhadap Micron dapat menunjukkan pergeseran yang lebih luas dalam kebijakan China dengan vendor AS lainnya dengan eksposur China yang besar sekarang berpotensi berisiko terkena tindakan serupa,” kata analis Wedbush Securities, Matthew Bryson.
Pada hari Jumat, Jepang mengumumkan akan menyelaraskan kontrol perdagangan teknologinya dengan dorongan AS untuk mengekang kemampuan China dalam membuat chip canggih. Belanda, yang membuat peralatan litografi canggih yang sangat penting untuk pembuatan chip canggih, membuat pengumuman serupa awal bulan ini.
Lemahnya permintaan konsumen telah mengguncang pasar chip memori, yang didominasi oleh Samsung Electronics dari Korea Selatan.
Micron memperoleh sekitar 10 persen pendapatannya dari China , tetapi tidak jelas apakah peninjauan ini akan mempengaruhi penjualan perusahaan kepada pelanggan non-Tiongkok di negara tersebut.
Sebagian besar produk perusahaan yang mengalir ke China dibeli oleh perusahaan-perusahaan non-China untuk digunakan dalam produk-produk yang diproduksi di negara tersebut, menurut para analis.
Micron memiliki kantor di Shanghai dan Shenzhen, serta fasilitas pengemasan chip di kota Xian. Pada awal tahun 2022, perusahaan mengumumkan akan menutup operasi desain DRAM di Shanghai.
Sumber : CNA/SL