Seoul | EGINDO.co – Korea Selatan pada hari Selasa (21/3) mengumumkan “daftar pengawasan” untuk mencegah ekspor barang-barang yang terkait dengan pengembangan satelit Korea Utara, beberapa hari setelah Pyongyang meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang.
Sebanyak 77 bahan dalam daftar tersebut akan dilarang untuk diekspor ke Korea Utara melalui negara ketiga, kata kementerian luar negeri Korea Selatan, dan menambahkan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan sanksi terhadap rezim tertutup tersebut.
Daftar tersebut secara khusus menargetkan pengembangan satelit Korea Utara setelah Pyongyang mengatakan akan mengembangkan satelit mata-mata baru pada bulan April tahun ini.
Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba senjata tahun lalu dan menembakkan ICBM Hwasong-17 terbesarnya pada hari Kamis dalam apa yang disebutnya sebagai “peringatan” kepada musuh.
Korea Selatan juga menjatuhkan sanksi baru terhadap empat individu dan enam entitas yang terkait dengan program senjata ilegal Korea Utara, kata kementerian tersebut.
Langkah ini diambil ketika Dewan Keamanan PBB masih terpecah mengenai bagaimana menangani peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berulang kali dilakukan. Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB atas program rudal dan nuklirnya sejak tahun 2006.
China dan Rusia menyalahkan latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan yang memprovokasi Pyongyang, sementara Washington menuduh Beijing dan Moskow memberanikan diri untuk melindungi Korea Utara dengan melindunginya dari lebih banyak sanksi.
Sumber : CNA/SL