14 Orang Tewas Akibat Gempa Bumi Kuat Di Ekuador Dan Peru

Gempa di Peru dan Equador
Gempa di Peru dan Equador

Cuenca | EGINDO.co – Sedikitnya 14 orang tewas, beberapa lainnya luka-luka dan bangunan-bangunan rusak akibat gempa bumi dahsyat yang mengguncang Peru dan Ekuador pada hari Sabtu (18/3), kata pihak berwenang.

Bangunan-bangunan yang hancur, kendaraan yang tertimpa reruntuhan dan puing-puing terlihat di kota-kota seperti Machala dan Cuenca di Ekuador, saat petugas penyelamat bergegas memberikan bantuan dan warga yang panik berlarian ke jalan-jalan.

Gempa, yang menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) berkekuatan 6,8 SR dengan kedalaman hampir 66 km, terjadi pada pukul 12.12 siang waktu setempat.

Pusat gempa berada di kota Balao, Ekuador, dekat perbatasan dengan Peru, kata pihak berwenang.

“Saya keluar ke jalan karena saya melihat orang-orang mulai berlarian dengan panik, keluar dari mobil mereka,” kata Magaly Escandon, seorang penjual perlengkapan jahit di Cuenca, kepada AFP.

Baca Juga :  Pengamat: Hindari Perdebatan Antara Petugas Dan Pelanggar

Kantor kepresidenan Ekuador melaporkan 13 orang tewas – 11 orang di provinsi El Oro dan dua orang di provinsi Azuay.

Di kota Tumbes, Peru, yang berbatasan dengan Ekuador, seorang anak perempuan berusia empat tahun tewas setelah batu bata menghantam kepalanya, menurut laporan resmi.

“Di sana di mana genangan darah berada, saya sedang bermain dengan keponakan saya dan sebuah batu bata menimpanya,” kata pamannya, David Alvarado, kepada AFP.

Getaran gempa juga terasa kuat di kota-kota lain termasuk Guayaquil, Quito, Manabi dan Manta, demikian laporan media sosial.

Kantor kepresidenan Ekuador melaporkan bahwa “ada beberapa orang terluka yang sedang dirawat dengan segera di rumah sakit”, namun tidak memberikan angka.

Presiden Guillermo Lasso melakukan perjalanan ke El Oro, di mana ia mengunjungi para korban luka-luka di rumah sakit, dan selanjutnya akan menuju Azuay.

Baca Juga :  Sekjen PBB Khawatir Situasi Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia

“Saya baru saja selesai mengunjungi kota Machala … Saya telah meratifikasi dukungan pemerintah, ketersediaan sumber daya,” katanya dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.

Sebelumnya pada hari itu, dia mendesak orang-orang untuk tetap “tenang dan mendapatkan informasi melalui saluran resmi” tentang kerusakan bangunan.

Menurut Kantor Manajemen Risiko Quito, fasad sebuah rumah runtuh menimpa sebuah kendaraan dan menyebabkan “satu orang meninggal” di Cuenca. Wartawan AFP di kota tersebut juga melaporkan bahwa rumah-rumah tua di pusat bersejarah telah rusak.

Jalan-jalan di dekat Cuenca tertutup oleh tanah longsor.

Di dekatnya, di provinsi El Oro, tiga orang dilaporkan tewas ketika sebuah menara roboh dan menimpa mereka.

Baca Juga :  Arif Rahmansyah Marbun Dorong Percepatan Sertifikasi Halal

Gempa bumi mengguncang pesisir utara dan tengah Peru dengan intensitas yang lebih rendah. Di Tumbes, gempa tersebut merusak 12 rumah, menurut laporan resmi.

“Ini adalah magnitudo yang relatif tinggi untuk ukuran yang kami miliki di negara ini,” kata Mario Ruiz, direktur Institut Geofisika Ekuador dalam sebuah wawancara dengan radio FM Mundo.

Otoritas seismologi Peru awalnya melaporkan kekuatan 7,0 SR, namun beberapa jam kemudian menurunkan kekuatannya menjadi 6,7 SR. Gempa susulan pertama berkekuatan 4,8 SR tercatat di Balao, Ekuador. Angkatan Laut Ekuador mengatakan bahwa tidak ada ancaman tsunami.

Pada tahun 2016, gempa berkekuatan 7,8 SR menghantam provinsi barat Ekuador, Manabi dan Esmeraldas, menewaskan 673 orang dan menyebabkan kerusakan senilai US$3 miliar.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top