Menteri Jerman Pertama Kunjungi Taiwan 26 Tahun Terakhir

Menteri Pendidikan dan Penelitian Jerman Bettina Stark-Watzinger
Menteri Pendidikan dan Penelitian Jerman Bettina Stark-Watzinger

Berlin | EGINDO.co – Menteri Pendidikan Jerman Bettina Stark-Watzinger akan melakukan perjalanan ke Taiwan minggu depan, Berlin mengatakan pada Jumat (17/3), sebagai anggota kabinet pertama yang melakukan kunjungan dalam 26 tahun terakhir, sebuah langkah yang akan memicu ketegangan dengan China.

“Menteri akan melakukan kunjungan selama dua hari ke Taiwan,” kata juru bicara kementerian kepada wartawan.

“Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk meningkatkan dan memperluas kerja sama dengan Taiwan dalam bidang sains, penelitian dan pendidikan,” katanya, mengingat kekuatan negara Asia ini dalam bidang manufaktur berteknologi tinggi.

Kunjungan ini dilakukan dua bulan setelah delegasi parlemen Jerman melakukan perjalanan ke pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut, dalam sebuah langkah yang dikritik keras oleh Beijing.

Partai Komunis China menganggap Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan bersumpah untuk mengambil alih pulau tersebut suatu hari nanti.

Di bawah Presiden Xi Jinping, Beijing telah meningkatkan tekanan militer, ekonomi dan diplomatik terhadap Taiwan karena pemerintah terpilih saat ini menganggap pulau tersebut sebagai negara yang sudah berdaulat dan bukan bagian dari “Satu China”.

Para deputi dalam kunjungan ke Taiwan pada bulan Januari berasal dari Partai Demokratik Bebas (FDP) yang pro-bisnis – mitra junior dalam pemerintahan koalisi Jerman, di mana Stark-Watzinger juga menjadi anggotanya.

Para anggota parlemen menggambarkan kunjungan mereka sebagai “tanda solidaritas” dengan negara demokrasi yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.

China secara rutin menentang pertukaran resmi dengan Taiwan, dan telah bereaksi dengan kemarahan yang semakin meningkat terhadap serentetan kunjungan politisi Barat.

Tahun lalu terjadi lonjakan ketegangan ketika Beijing meningkatkan tekanan militer dan meluncurkan latihan perang terbesarnya dalam beberapa dekade untuk memprotes kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi pada bulan Agustus.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman menekankan pada hari Jumat bahwa Berlin mempertahankan kebijakan “Satu China” sambil mempertahankan “hubungan yang dekat dan baik dengan Taiwan”.

“Taiwan adalah sebuah negara demokrasi dan mitra perdagangan dan investasi yang penting bagi Jerman, oleh karena itu pertukaran reguler dan juga kunjungan timbal balik para menteri adalah hal yang normal,” katanya.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top