Petronas Malaysia Perluas Cabang Modal Ventura $200 Juta

Petronas - Malaysia
Petronas - Malaysia

Singapura | EGINDO.co – Perusahaan minyak nasional Malaysia, Petroliam Nasional Bhd atau Petronas, berencana untuk mengembangkan divisi modal ventura perusahaannya sebesar $200 juta pada awal April, dua sumber yang mengetahui hal ini mengatakan kepada Reuters.

Perusahaan ini akan fokus pada inovasi dan investasi teknologi di seluruh Asia Pasifik, kata sumber-sumber itu, yang menolak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat pribadi. Pendanaan tambahan ini bisa berubah karena rencana tersebut masih dalam tahap finalisasi, salah satu sumber menambahkan.

Dalam sebuah tanggapan kepada Reuters pada hari Jumat, Petronas mengatakan “berencana untuk mengalokasikan dana tambahan untuk Petronas Ventures, meningkatkan ukuran cabang modal ventura dari $ 350 juta yang sebelumnya diumumkan pada tahun 2019”, tetapi tidak menyebutkan berapa jumlahnya.

Petronas, satu-satunya perusahaan Malaysia yang masuk dalam daftar Fortune Global 500, telah berupaya melakukan diversifikasi di tengah volatilitas pasar minyak.

Perusahaan minyak negara ini pertama kali mendirikan sebuah perusahaan modal ventura yang disebut Petronas Corporate Venture Capital pada tahun 2019.

Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Petronas Ventures dan telah berinvestasi di berbagai perusahaan, termasuk perusahaan rintisan teknologi pertanian Malaysia, Brantree Technologies, dan perusahaan limbah menjadi energi yang berbasis di Amerika Serikat, Ekamor, menurut situs webnya.

Tujuan utama Petronas Ventures adalah mencari teknologi inovatif yang unik untuk meningkatkan operasi inti grup dan area pertumbuhan yang dapat menjadi sumber pendapatan baru, kata perusahaan pada hari Jumat.

Petronas juga telah berekspansi di bidang energi terbarukan, dengan meluncurkan unit energi bersih yang disebut Gentari pada bulan Juni.

Gentari bertujuan untuk membangun kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt hingga 40 gigawatt pada tahun 2030 di Asia Pasifik dan melihat India dan Australia sebagai pasar utama untuk pertumbuhan, kepala eksekutifnya, Sushil Purohit, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada awal bulan ini.

Pada bulan Februari, perusahaan ini membeli perusahaan energi terbarukan Australia, Wirsol Energy, yang memiliki pembangkit listrik tenaga surya dan penyimpanan energi baterai. Gentari menolak untuk mengungkapkan harga pembelian tersebut, tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa nilai perusahaan dari kesepakatan tersebut mencapai A$1 miliar ($670 juta).
Sumber : CNA/SL

Scroll to Top