Hong Kong | EGINDO.co – Credit Suisse menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi dari para pesaingnya untuk menarik dana baru dari nasabah-nasabah kaya di Asia, kata beberapa orang yang mengetahui hal ini, sementara bank swasta yang sedang dilanda krisis ini berusaha membendung dana yang keluar dan mencegah para bankirnya hengkang.
Bank asal Swiss ini menawarkan suku bunga 6,5% per tahun untuk deposito baru berjangka waktu tiga bulan dengan nilai US$5 juta atau lebih, kata tiga orang yang mengetahui masalah ini, yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Bloomberg pada hari Kamis pertama kali melaporkan suku bunga deposito 6,5 persen yang ditawarkan oleh bank tersebut.
Credit Suisse juga menawarkan suku bunga setinggi 7 persen untuk deposito berjangka waktu satu tahun, kata sumber tersebut kepada Reuters.
“Sektor perbankan telah merespon kenaikan suku bunga global dengan suku bunga yang lebih tinggi dan Credit Suisse sepenuhnya fokus untuk memberikan saran yang berbeda dan solusi yang kompetitif kepada para klien kami,” ujar juru bicara Credit Suisse.
Penawaran tersebut sekitar 100 hingga 200 basis poin lebih tinggi daripada penawaran dari pesaing-pesaing utama di wilayah ini seperti JPMorgan, UBS dan Citi Group, kata dua orang sumber dan seorang manajer kekayaan senior.
Citi dan UBS menolak berkomentar. JPMorgan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Suku bunga deposito yang baru lebih tinggi dari suku bunga pinjaman Credit Suisse di Asia, kata salah satu dari dua sumber tersebut, dan menambahkan bahwa hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana bisnis ini dapat mempertahankan kesenjangan pendanaan.
Sumber ketiga mengatakan bahwa penawaran ini berlaku hingga akhir kuartal ini dan hanya berlaku untuk deposito baru, bukan untuk portofolio yang sudah ada.
Total aset di divisi kekayaan Credit Suisse, yang terpukul oleh arus keluar dana sebesar 92,7 miliar franc yang lebih buruk dari perkiraan pada kuartal keempat, turun menjadi 540,5 miliar franc Swiss (US$575 miliar) pada akhir tahun lalu dari 742,6 miliar franc setahun sebelumnya.
Sumber : CNA/SL