New York | EGINDO.co – Harga minyak naik untuk hari kedua pada hari Rabu karena laporan-laporan mengenai perluasan aktivitas manufaktur di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, mendorong prospek permintaan bahan bakar global.
Minyak mentah Brent untuk Mei naik 24 sen, 0,3%, menjadi 83,69 per barel pada pukul 02.04 GMT. Kontrak April yang berakhir pada hari Selasa naik 1,44 dolar AS, atau 1,8 persen, menjadi 83,89 dolar AS.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April naik 31 sen, atau 0,3 persen, menjadi $77,36 per barel setelah naik 1,8 persen di sesi sebelumnya.
Harga minyak terus didukung oleh ekspektasi untuk rebound yang kuat pada permintaan di RRT, konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia. Ekspektasi tersebut didukung lebih lanjut oleh data yang menunjukkan aktivitas pabrik China naik untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan di bulan Februari, menurut indeks manajer pembelian (PMI) yang diterbitkan oleh Caixin / S&P Global pada hari Rabu.
Data PMI resmi pemerintah yang juga diterbitkan pada hari Rabu menunjukkan ekspansi tercepat di bidang manufaktur sejak tahun 2012 terjadi di bulan Februari.
Namun, sinyal permintaan yang kuat diimbangi oleh tanda-tanda kenaikan stok minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen dan produsen minyak terbesar di dunia.
Persediaan minyak AS naik 6,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Februari, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa.
Namun, persediaan bensin turun 1,8 juta barel dan bahan bakar distilat, termasuk diesel dan bahan bakar jet, turun 340.000 barel, menurut data API.
Data resmi pemerintah AS mengenai stok akan dirilis pada hari Rabu.
Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan kenaikan stok selama 10 minggu berturut-turut, dengan para analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan bahwa kenaikan hampir setengah juta barel terjadi pada minggu lalu.
Tanda-tanda lain dari peningkatan suplai terlihat dari data Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Di bulan Februari, OPEC memompa 28,97 juta barel per hari (bph), sebuah survei Reuters menemukan, naik 150.000 bph dari bulan Januari. Produksi masih turun lebih dari 700.000 bph dari bulan September.
Sumber : CNA/SL