Tokyo | EGINDO.co – Tokyo Gas Jepang telah memutuskan untuk memangkas rasio pengembalian pemegang saham menjadi 40 persen dari 50 persen saat ini, dan menggunakan dana yang dibebaskan untuk mengurangi emisi karbonnya, kata perusahaan itu pada hari Rabu.
“Akuisisi saham treasury untuk pensiun akan dianggap sebagai salah satu cara memberikan pengembalian pemegang saham selain dividen,” kata perusahaan itu.
Saham Tokyo Gas anjlok 6,6 persen setelah kebijakan pengembalian pemegang saham yang direvisi diumumkan.
Tokyo Gas, importir gas alam cair (LNG) besar yang terlibat dalam pasokan gas kota, di antara bisnis lainnya, berencana untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 60 persen pada tahun 2025 dari level tahun 2020 dan menjadi netral karbon pada tahun 2030, katanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Tokyo Gas berencana untuk membangun rantai pasokan metana sintetik (e-metana) skala besar yang mencakup Amerika Serikat dan lokasi lain, serta memperluas bisnis tenaga angin lepas pantai, hidrogen, dan energi terbarukan lainnya.
Ia berencana untuk menghabiskan total 1 triliun yen ($7,42 miliar) untuk investasi pada 2023-2025, naik dari 900 miliar yen dalam tiga tahun sebelumnya, di mana 230 miliar yen ditetapkan untuk dekarbonisasi, naik dari 190 miliar yen sebelumnya.
Rencana tiga tahun itu juga menyerukan pembelian aset dalam shale gas dan energi terbarukan di Amerika Utara, memasuki pasar energi terbarukan di Asia Tenggara dan memperkuat perdagangan LNG di pasar Eropa dan Pasifik, antara lain, kata Tokyo Gas.
Strategi yang direvisi harus memungkinkan Tokyo Gas untuk meningkatkan laba atas ekuitas menjadi 8 persen pada tahun 2025 dari rata-rata 7,3 persen selama tiga tahun terakhir dan memiliki laba atas aset 4 persen berbanding 3 persen sekarang, katanya. .
Sumber : CNA/SL