Austin | EGINDO.co – Tesla mendekati kesepakatan awal untuk membangun fasilitas produksi di Indonesia dengan kapasitas 1 juta unit, Bloomberg melaporkan pada Rabu (11/1), mengutip orang tak dikenal yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam komentar di tweet yang merujuk pada laporan pada hari Rabu, kepala eksekutif Tesla Elon Musk mengatakan: “Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip ‘sumber tanpa nama’, karena sering kali salah.”
Menteri investasi Indonesia mengkonfirmasi pembicaraan dengan pembuat mobil paling berharga di dunia, kata Bloomberg dalam laporannya.
Pembuat kendaraan listrik dan Kementerian Investasi Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Musk bulan lalu mengatakan bahwa Tesla hampir memilih lokasi “Gigafactory” barunya menyusul laporan media bahwa pembuat mobil dapat mengumumkan pabrik baru di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko utara, paling cepat Desember.
Pada bulan November, Musk mengatakan bahwa Korea Selatan adalah salah satu kandidat lokasi teratas untuk pabrik yang rencananya akan dibangun di Asia untuk membuat EV, menurut kantor kepresidenan Korea Selatan.
Tesla membuat mobil listriknya di Shanghai China, Berlin Jerman dan Austin dan Fremont di Amerika Serikat.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa pembicaraan Indonesia mencakup rencana fasilitas produksi dan untuk memfasilitasi rantai pasokan perusahaan.
Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar US$5 miliar untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia, kata seorang menteri senior Kabinet kepada CNBC Indonesia tahun lalu.
Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak pembuat kendaraan listrik untuk memproduksi mobilnya, serta baterainya, di dalam negeri, dalam komentar yang disampaikan kepada Bloomberg pada bulan Agustus.
Sumber : CNA/SL