Singapura | EGINDO.co – Sun Cable yang berbasis di Singapura akan menjadi administrasi sukarela, kata perusahaan energi bersih itu pada Rabu (11 Januari), beberapa bulan setelah miliarder Mike Cannon-Brookes mengambil peran sebagai ketua.
Perusahaan ini bertujuan untuk mengembangkan proyek senilai A$30 miliar-plus (US$20,69 miliar) untuk memasok tenaga surya dari Australia ke Singapura, dengan dukungan miliarder teknologi dan aktivis iklim Cannon-Brookes dan orang terkaya di bawah Andrew Forrest.
Namun, mega proyek tersebut kekurangan dana karena Cannon-Brookes dan sesama miliarder Australia Forrest tidak dapat mencapai konsensus tentang arah dan struktur pendanaannya di masa depan.
Hal ini mendorong perusahaan untuk menunjuk FTI Consulting sebagai pengurus sukarela.
Hal ini membuat proyek ekspor tenaga surya PowerLink Australia-Asia yang diusulkan tergantung pada keseimbangan, karena konstruksi diharapkan akan dimulai pada tahun 2024.
Langkah ke depan kemungkinan akan melibatkan pencarian modal baru, atau penjualan bisnis seluruhnya, kata Sun Cable.
Cannon-Brookes, yang menjadi ketua Sun Cable pada bulan Oktober, mengatakan dia tetap yakin dengan proyek tersebut.
“Saya sepenuhnya mendukung ambisi dan tim ini, dan berharap dapat mendukung babak berikutnya perusahaan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu tidak memberikan komentar dari Skuadron Energi milik pribadi raja bijih besi Forrest, pemangku kepentingan besar Sun Cable lainnya.
Masih mungkin Skuadron dapat membuat kesepakatan pendanaan untuk administrator, kata seseorang yang mengetahui pemikiran perusahaan yang meminta anonimitas karena ketentuan kerahasiaan.
Penggalangan modal tahun lalu sebesar A$210 juta termasuk pencapaian yang belum terpenuhi, yang berarti bahwa tidak semua dana tersebut tersedia.
Langkah ke depan kemungkinan akan melibatkan administrator sukarela FTI Consulting untuk mencari modal baru atau menjual bisnis seluruhnya, kata Sun Cable.
Sumber : CNA/SL