PH, BN Dalam Pembicaraan Jelang Waktu Bentuk Pemerintahan

Pertemuan PH dan BN jelang pemerintahan baru
Pertemuan PH dan BN jelang pemerintahan baru

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Politisi dari koalisi Pakatan Harapan (PH) dan Barisan Nasional (BN) berkumpul di Hotel Seri Pacific di Kuala Lumpur pada Senin (21 November) pagi untuk melaporkan pembicaraan menjelang batas waktu pukul 14:00 bagi para pihak untuk menunjukkan bukti dukungan. anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Ketua BN Ahmad Zahid Hamidi tiba sekitar pukul 10.00 WIB sementara Ketua PH Anwar Ibrahim masuk hotel sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat ditanya wartawan sedang apa di sana, Ahmad Zahid hanya mengatakan ada pertemuan antara 30 anggota DPR BN di hotel tersebut.

Ketua PH Anwar hanya mengatakan bahwa dia menghadiri pertemuan tetapi tidak merinci tentang apa.

Pemimpin partai lain yang terlihat memasuki gedung itu adalah ketua Parti Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu, wakil presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Mohamad Hasan, wakil presiden UMNO Ismail Sabri Yaakob, sekretaris jenderal PH Saifuddin Nasution dan wakil Kongres India Malaysia (MIC) presiden M Saravanan.

Ada 222 kursi di Majelis Rendah Parlemen Malaysia dan setiap koalisi pemerintahan perlu menguasai setidaknya 112 kursi untuk membentuk pemerintahan baru.

Hasil pemilihan umum ke-15 (GE15) pada hari Sabtu menunjukkan bahwa PH dan Perikatan Nasional (PN) sama-sama berada di posisi terdepan untuk membentuk pemerintahan berikutnya, masing-masing memenangkan 81 dan 73 kursi.

Baca Juga :  Mendag: Amankan Sementara Kapal Tanker Tanpa Izin Impor

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Minggu, istana meminta partai politik yang memenangkan kursi terbanyak untuk menunjukkan jumlahnya pada hari Senin pukul 14:00.

Selama konferensi pers di hotel sekitar pukul 11.00, Ketua BN Ahmad Zahid, yang bersama 26 anggota parlemen BN lainnya, mengatakan kepada wartawan bahwa koalisi belum membuat keputusan untuk menandatangani Deklarasi Undang-Undang untuk mendukung koalisi mana pun atau individu mana pun sebagai perdana menteri.

“Belum ada keputusan dengan siapa pun, khususnya PN untuk membentuk pemerintahan dengan mereka,” kata Ahmad Zahid.

“Setiap partai atau koalisi yang mengklaim bahwa BN bergabung dengan mereka untuk membentuk pemerintahan semuanya tidak benar,” tambahnya.

Dia juga mendesak agar anggota parlemen diberikan perpanjangan batas waktu hingga pukul 14:00 untuk menyerahkan nama mereka ke Istana.

Ke-27 anggota parlemen BN kemudian keluar ruangan dan masuk ke ruangan lain di mana terlihat beberapa anggota PH MP termasuk Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat Rafizi Ramli.

Menurut sebuah wawancara video yang ditayangkan oleh Astro Awani, Anwar ditanya apakah dia memiliki angka untuk mayoritas sederhana di Majelis Rendah dan dengan partai mana dia bekerja sama.

Baca Juga :  Kim Jong Un Serukan Pertemuan Tinjau Kembali Urusan Negara

Dia menjawab: “Seperti yang saya katakan tadi malam, itu sudah selesai tetapi saya ingin itu benar-benar tepat dan biarkan mereka (partai politik) mengeluarkan pernyataan mereka sendiri.

“Saya senang karena kita telah menyelesaikan ini secara virtual. Dengan tingkat dukungan, saya yakin Insya Allah saya akan diberi kesempatan, kesempatan untuk memimpin negara ini,” kata presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Ketika ditanya dengan pihak mana dia bekerja sama, Anwar hanya akan mengatakan: “Biarkan mereka keluar dengan pernyataan mereka sendiri (tentang masalah ini). Mungkin dalam jangka pendek.”

Dalam salah satu pemilihan paling sengit dalam sejarah Malaysia dengan lebih dari 900 kandidat memperebutkan kursi di parlemen, Gabungan Parti Sarawak (GPS) berhasil memenangkan 22 kursi sementara Gabungan Rakyat Sabah (GRS) memenangkan enam kursi.

Barisan Nasional (BN) berada jauh di urutan ketiga di belakang PH dan PN, memenangkan 30 kursi parlemen.

Selama konferensi pers di hotel sekitar pukul 11.00, Ketua BN Ahmad Zahid, yang bersama 26 anggota parlemen BN lainnya, mengatakan kepada wartawan bahwa koalisi belum membuat keputusan untuk menandatangani Deklarasi Undang-Undang untuk mendukung koalisi mana pun atau individu mana pun sebagai perdana menteri.

Baca Juga :  Saham Asia Naik Ikut Tokyo, Jelang Pertemuan Bank Sentral

“Belum ada keputusan dengan siapa pun, khususnya PN untuk membentuk pemerintahan dengan mereka,” kata Ahmad Zahid.

“Setiap partai atau koalisi yang mengklaim bahwa BN bergabung dengan mereka untuk membentuk pemerintahan semuanya tidak benar,” tambahnya.

Dia juga mendesak agar anggota parlemen diberikan perpanjangan batas waktu hingga pukul 14:00 untuk menyerahkan nama mereka ke Istana.

Ke-27 anggota parlemen BN kemudian keluar ruangan dan masuk ke ruangan lain di mana terlihat beberapa anggota PH MP termasuk Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat Rafizi Ramli.

Sementara itu, GPS mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya siap untuk berkoalisi dengan PN, BN dan GRS untuk membentuk pemerintahan federal berikutnya.

Menanggapi hal itu, Ahmad Zahid yang juga Ketua UMNO mengatakan, BN tidak pernah bernegosiasi dengan GPS terkait pembentukan pemerintahan dengan PN.

“Sampai saat ini belum ada konsultasi dengan PN yang bisa mengarah pada kesepahaman untuk membentuk pemerintahan dengan koalisi,” tambahnya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top