Pasca Barus Dilanda Banjir Dan Longsor, 3 Meninggal Dunia

Desa Siharbangan
Evakuasi korban longsor di Desa Siharbangan

Medan | EGINDO.co – Pasca Barus Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara dilanda banjir, longsor meninggalkan duka yang dalam, tiga orang meninggal dunia, seorang ibu bersama dua orang anaknya. Bukan itu saja rumah hancur dihantam longsor, ruas jalan hancur dihantam material longsor dan ratusan rumah terendam air mengakibatkan barang-barang menjadi rusak, terpaksa mengungsi.

Pasca Barus Kabupaten Tapanuli Tengah dilanda banjir, longsor membuat terputusnya akses jalan yang menghubungkan Barus dengan kota lain, Sibolga, Humbanghasundutan dan Manduamas. Banjir terjadi akibat diguyur hujan deras yang turun sejak Jumat (11/11/2022) siang hingga malam hari itu menyisakan duka bagi warga Barus.

Jalan utama desa Sigambo-gambo kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah terendam banjir. Ruas jalan tergenang air setinggi hampir satu meter membuat tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Ketika petang menjelang air mulai naik sekira pukul 18.00 Wib, terjadi genangan air yang meluap di desa Sigambo-gambo yang berasal dari Aek Sarasa yang meluap di Desa Siharbangan, air menggenangi ruas jalan dan longsor menutup jalan. Bukan itu saja tiga unit rumah hancur dihantam longsor.

Air yang membesar merendam ratusan rumah penduduk yang berada di desa Sigambo-gambo dan desa lainnya seperti Pasar Batu Gerigis, Desa Ladang Tengah, Desa Kinali dan lainnya. Banjir yang cukup besar membuat sejumlah warga terjebak di dalam rumah sehingga harus dievakuasi untuk diselamatkan dari bencana banjir.

Di hulu aek Sarasa meluap, Aek Sirahar juga meluap akibat hujan dengan intensitas tinggi di daerah pebukitan Kecamatan Barus sekitarnya. Air cukup deras di Harangan Ganjang desa Siharbangan Kecamatan Barus Utara terjadi longsor dan material longsor merubohkan beberapa rumah warga yang berada di kaki bukit.

Kondisi di wilayah Kecamatan Barus Utara, longsor di Desa Siharbangan 3 rumah warga tertimpa longsor akibat curah hujan yang tinggi dimana 2 rumah rusak berat dan 1 Rusak ringan. Tidak itu saja akibat longsor tersebut ada 3 orang penghuni rumah tersebut meninggal dunia yakni  pemilik rumah seorang ibu Krustina Simamora (Pr) berusia 40 tahun bersama anaknya Mikael Simbolon (Lk) berusia 9 tahun dan Taskia Simbolon (Pr) berusia 5 tahun.

Banjir dan longsor di Barus kemarin bukan yang pertama kali terjadi. Menurut catatan EGINDO.co Barus dan sekitarnya pada Selasa 28 Januari 2020 lalu juga terjadi bencana alam banjir dan longsor dimana Sungai (Aek) Sirahar meluap menyebabkan tujuh desa terdampak banjir.

Bukan itu saja akan tetapi banjir dan longsor di Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi menyebabkan 7 orang warga meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka, merusak permukiman warga, lahan pertanian dan infrastruktur di daerah itu.

 Bs/timEGINDO.co

Scroll to Top