Shanghai | EGINDO.co – Perancang chip yang berbasis di Santa Clara, California, Marvell Technology Group Ltd menghilangkan beberapa peran di China sebagai bagian dari penyelarasan kembali investasi penelitian dan pengembangan globalnya, kata perusahaan itu pada Kamis.
“Di China, kami akan memfokuskan investasi R&D kami pada pelanggan lokal dan pasar China,” Stacey Keegan, wakil presiden Pemasaran Korporat di Marvell mengatakan dalam tanggapan tertulis atas pertanyaan yang dikirim dari Reuters.
“Sebagai bagian dari penataan kembali ini, beberapa unit bisnis dan fungsi kami mengumumkan perubahan pada strategi lokasi global mereka yang akan mengakibatkan penghapusan peran di China.”
Marvell tidak merinci berapa banyak staf yang akan terpengaruh oleh pemotongan tersebut.
Outlet media domestik China iJiwei melaporkan pada Rabu malam, mengutip sumber industri yang tidak disebutkan namanya, bahwa Marvell berencana untuk memberhentikan sebagian besar tim penelitian dan pengembangannya di China.
Marvell pada satu titik memiliki 1.000 orang yang bekerja di China, sekitar 800 di antaranya berlokasi di pusat penelitian dan pengembangannya di Shanghai, menurut iJiwei, situs berita online yang melacak sektor semikonduktor.
Marvell mengkhususkan diri dalam chip untuk sakelar yang digunakan di dalam pusat data yang dimiliki oleh penyedia komputasi awan
Langkah perusahaan itu dilakukan saat pembuat chip bersiap untuk memperlambat permintaan menyusul ledakan di puncak kekurangan chip global.
Samsung Electronics Co Ltd pada hari Kamis melaporkan penurunan laba 31 persen karena permintaan yang lemah, dan memperkirakan akan tetap rendah hingga awal 2023.
Saham chip secara luas terpukul awal bulan ini ketika Samsung dan Advanced Micro Devices Inc mengumumkan perkiraan suram untuk kuartal tersebut.
Langkah Marvell juga terjadi setelah Washington memberlakukan sanksi keras terhadap sektor chip China, yang secara efektif melarang pembuat peralatan yang berbasis di AS untuk melayani produsen chip canggih China.
Di tengah ketegangan geopolitik, sejumlah perusahaan yang berbasis di AS telah mengurangi operasi R&D di China.
Pada bulan Januari, sesama pembuat chip yang berbasis di AS Micron Technology Inc menutup pusat R&D DRAM-nya di Shanghai dengan alasan pergeseran prioritas investasi.
Sumber : CNA/SL