Jakarta | EGINDO.co – Minyak Makan Merah akan diproduksi massal pada Januari 2023 mendatang. Minyak goreng merah sebagai alternatif minyak goreng akan diproduksi massal.
Hal itu dikatakan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ketika konferensi pers, Selasa (4/10/2022) kemarin dan menurutnya harga minyak goreng merah diperkirakan Rp9.000 per liter.
Namun, katanya juga harus mengikuti fluktuasi minyak sawit mentah (CPO), tandan buah segar (TBS). Dinilainya harga minyak goreng merah Rp9.000 per liter tidak akan mengurangi pendapatan petani kelapa sawit.
Dijelaskannya, bahwa minyak goreng merah adalah bisnis yang dijalankan oleh petani kelapa sawit. Pabrik minyak nabati merah dimiliki oleh koperasi petani kecil. Minyak goreng merah dinilai lebih murah dibandingkan minyak goreng karena produksinya lebih efisien dan biaya logistik lebih murah.
Bisnis yang dijalankan oleh petani kelapa sawit karena pabriknya terintegrasi, dekat dengan suplai TBS dan diharapkan pasarnya juga terintegrasi. Ditegaskannya bahwa Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) akan segera memulai pabrik percontohan produksi minyak goreng merah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yakni di kabupaten Deli Serdang, kabupaten Asahan, dan kabupaten Langkat.
Katanya ada beberapa alasan untuk memilih lokasi proyek percontohan untuk minyak goreng merah ini. Pertama, ketiga wilayah tersebut dekat dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan. Kemudian, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas. Disamping itu di Sumatera Utara merupakan kawasan yang dapat menjalin kerjasama dengan PTPN III terkait pengelolaan minyak sawit mentah yakni Crude Palm Oil (CPO).@
Bs/timEGINDO.co