Jakarta | EGINDO.co -Presiden Joko Widodo mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, Kepala Negara mendorong para startup untuk menangkap peluang dari krisis pangan maupun krisis kesehatan.
Sebagaimana diketahui, perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan krisis pangan dan krisis energi. Belum lagi dunia saat ini masih harus berhadapan dengan pandemi Covid-19 yang entah sampai kapan berlangsungnya.
“Justru saya melihat peluang yang bisa kita manfaatkan,” kata Presiden di ICE BSD City, Senin (26/9/2022). Alasannya, ekonomi digital Indonesia tumbuh pesat dan bahkan tertinggi di Asia Tenggara.
Presiden mengungkapkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sejak tahun 2020 mencapai sekitar Rp632 triliun. Diperkirakan jumlah tersebut akan melonjak delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030.
Terlebih lagi, menurut Jokowi, pengguna internet di Indonesia juga cukup tinggi. Yaitu mencapai 77 persen dari total populasi, dengan penggunaan sekitar 8 jam 36 menit setiap harinya.
Presiden juga menambahkan bahwa startup Indonesia berada di posisi keenam di dunia. Sehingga hal tersebut bisa menjadi potensi besar yang harus dikembangkan.
“Startup Indonesia hanya kalah dari lima negara,” ujar Jokowi. Di posisi pertama ada Amerika Serikat diikuti berturut-turut oleh India, Inggris, Kanada, dan Australia.
Meskipun demikian, kata Presiden, sebagian besar startup di Indonesia masih bergerak di bidang fintech dan ritel. “Urusan pangan ke depan akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi dan itu adalah kesempatan,” ujarnya.
Menurut Presiden, masalah pangan mencakup banyak hal yang bisa menjadi kesempatan besar. “Pangan itu berkaitan dengan urusan produksi dan distribusi,” katanya.
Selain itu, pangan juga tidak terbatas pada komoditas beras. Masih ada komoditas lain seperti sorgum, ketela, dan lainnya.
Terkait krisis kesehatan, Presiden menekankan peluang lain yang bisa ditangkap lewat pemanfaatan teknologi. Hal ini mengingat betapa luasnya wilayah Indonesia.
“Telemedicine bisa disambungkan,” kata Presiden saat membuka kegiatan BUMN Startup Day 2022, Senin (26/9). Kemudian, lanjut Kepala Negara, operasi jarak jauh juga bisa disambungkan dengan platform atau aplikasi.
Sumber: rri.co.id/Sn