Jeddah | EGINDO.co – Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Sabtu (24 September) setelah pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bahwa ia ingin memperdalam kemitraan energi antara kedua negara.
Berbicara kepada wartawan, Scholz mengatakan bahwa kemitraan harus melampaui bahan bakar fosil untuk memasukkan hidrogen dan energi terbarukan.
Jerman, sampai saat ini sangat bergantung pada Rusia untuk gas, telah berusaha untuk mendiversifikasi pasokan energinya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Scholz, dalam perjalanan dua hari ke Teluk, mengatakan dia juga membahas masalah yang melibatkan hak asasi manusia dan sipil dalam pembicaraan dengan pangeran.
Politisi Jerman terkemuka dari berbagai partai meminta Scholz untuk membahas masalah ini dalam sebuah artikel pada hari Sabtu di Der Spiegel.
“Anda dapat berasumsi bahwa tidak ada yang tidak dikatakan,” katanya ketika ditanya apakah dia juga membahas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul empat tahun lalu memicu kecaman global dan menekan penguasa de facto Arab Saudi.
Sebuah laporan intelijen AS yang dirilis setahun lalu mengatakan sang pangeran telah menyetujui operasi untuk membunuh atau menangkap Khashoggi, tetapi pemerintah Saudi membantah keterlibatan putra mahkota dan menolak temuan laporan itu.
Sebagai tanda mencairnya hubungan, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengunjungi negara itu dan bertemu dengan sang pangeran.
Sumber : CNA/SL