Medan | EGINDO.co – Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) menolak Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Masyarakat Sumut yang tergabung dalam Forum Rakyat dan Aktivis (FRA) Sumatera Utara mendesak legislatif didesak untuk membentuk Panitua khusus (Pansus) BBM dan mengevaluasi atau mengaudit para pejabat Pertamina.
Forum Rakyat dan Aktivis (FRA) Sumatera Utara dengan tegas menolak kenaikan harga BBM. Hal itu karena kenaikan BBM sangat berdampak kepada masyarakat, terutama kepada buruh, petani, nelayan dan masyarakat marjinal.

Aksi demonstrasi yang dilakukan Forum Rakyat dan Aktivis (FRA) Sumatera Utara, Jumat (9/9/2022) lalu di PT Pertamina Patra Niaga Jalan Yos Sudarso Medan adalah pernyataan sekap menolak kenaikan harga BBM.
Tegas masyarakat atau rakyat kecewa dengan kenaikan harga BBM sampai 30 persen lebih. yang mencapai 31 persen. Aksi masyarakat Sumatera Utara bersama massa FRA Sumut dalam orasinya meminta General Manager (GM) PT Pertamina Medan dapat menjembatani ke Pemerintah Pusat untuk membatalkan kenaikan BBM.
Masyarakat Sumut yang tergabung dalam FRA Sumut mendesak Joko Widodo selaku Presiden Indonesia untuk mengevaluasi, mengaudit para pejabat utama dan Jajaran Komisaris PT. Pertamina atas kerugian BUMN.
Mendesak DPR RI segera membentuk Pansus atau Panja kenaikan harga BBM. Meminta pembatalan kenaikan BBM yang diikuti normalisasi harga-harga yang sudah terlanjur naik.
Dalam aksi massa masyarakat Sumut yang tergabung dalam FRA Sumut itu tidak ditemui GM Pertamina hanya Manager Humas PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara, Taufikurrahman yang menemui aksi massa menolak kenaikan harga BBM.
Sementara itu aksi massa di Gedung DPRD Sumut massa FRA membentangkan spanduk besar berisi desakan agar Forkopimda Sumut Menolak Kenaikan BBM dan DPR RI segera bentuk Pansus dan menyatakan negara bangkrut bukan karena Subsidi untuk rakyat.
Diakhir aksi massa di depan Gedung DPRD Sumut itu Koordinator FRA Sumut Saharuddin mengancam, jika tuntutan mereka tidak dikabulkan maka akan ada aksi lanjutan pada 15 September 2022 mendatang dengan jumlah massa yang lebih besar lagi.@
Bs/TimEGINDO.co