Tidak Ada Respon Lunak Dalam Uji Coba Nuklir Korea Utara

Ilustrasi Ujicoba Nuklir
Ilustrasi Ujicoba Nuklir

Seoul | EGINDO.co – Penasihat keamanan nasional Korea Selatan mengatakan dia dan rekan-rekannya dari Amerika Serikat dan Jepang telah sepakat tidak akan ada tanggapan lunak jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir, kantor berita Yonhap melaporkan pada Jumat (2 September).

Kim Sung-han membuat komentar di Hawaii di mana ia mengadakan pembicaraan trilateral dengan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan Akiba Takeo dari Jepang di tengah tanda-tanda bahwa Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.

“Jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketujuh, tanggapannya akan jelas berbeda dari masa lalu,” kata Kim kepada wartawan pada Kamis (waktu Hawaii) setelah pembicaraan trilateral, menurut Yonhap.

Baca Juga :  Presiden Ingin Perusahaan Besar Dan UMKM Kompak

“Kami telah sepakat bahwa tidak boleh ada pemikiran atau tanggapan yang berpuas diri bahwa Korea Utara telah melakukan uji coba nuklir lain selain enam uji coba yang telah dilakukannya,” kata Kim seperti dikutip.

Korea Utara yang terisolasi dan bersenjata nuklir telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini.

Pada pertengahan Agustus, Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah dari pantai barat setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat melanjutkan latihan lapangan terbesar dalam beberapa tahun.

Pyongyang telah lama mengecam mereka sebagai latihan untuk perang.

Selama pembicaraan terakhir, ketiga pejabat itu juga sepakat untuk bekerja sama dalam masalah rantai pasokan global, sementara Kim secara terpisah mengangkat kekhawatiran atas aturan baru AS tentang subsidi untuk kendaraan listrik, kata kantor kepresidenan Korea Selatan.

Baca Juga :  AS Setujui Penjualan Perangkat F-16 US$259 Juta Ke Turki

Kim mengatakan setelah pertemuan bilateral dengan Sullivan pada hari sebelumnya bahwa Amerika Serikat telah berjanji untuk meninjau dampak dari aturan baru tersebut setelah Seoul mengangkat kekhawatiran mereka dapat merugikan pembuat mobil Korea Selatan.

Langkah-langkah di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA), yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS Joe Biden bulan lalu, akan mencakup penghentian subsidi untuk EV yang dibuat di luar Amerika Utara, yang dapat memengaruhi perusahaan seperti Hyundai Motor dan afiliasinya Kia Corp.

Pertemuan minggu ini menandai pertemuan pertama tiga pejabat sejak Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top