Oleh: Fadmin Malau
Selalu orang menyebut Aqua untuk minuman botol air mineral meskipun pada botol itu tidak tertulis Aqua. Sebutan orang itu pada dasarnya tidak salah karena Aqua berarti air. Kata Aqua berasal dari Bahasa Latin yang artinya air. Makna kata Aqua mengacu kepada beberapa hal seperti ilmu fisika, aquamarine, sebuah mineral. Aquamarine atau warna yakni sebuah warna di antara hijau dan biru.
Secara umum air adalah senyawa penting bagi semua makluk hidup atau bentuk kehidupan di permukaan bumi. Hasil penelitian yang ada hingga saat ini menyebutkan bahwa air hanya terdapat di planet bumi, belum ada di planet lain selain bumi sehingga manusia sebagai makluk hidup belum dapat bertahan hidup di planet lain selain planet bumi.
Air merupakan sumber daya alam paling penting di planet bumi karena esensi dari semua kehidupan di permukaan bumi maka unsur air di bumi berjumlah dua pertiga dari permukaan bumi dan air ada sebanyak 60 persen hingga 70 persen dari komponen tubuh manusia yakni terdiri dari air.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia, air dipergunakan untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, pembawa bahan buangan industry dan berbagai keperluan lainnya. Fakta yang ada bahwa air menutupi hampir 71 persen permukaan Bumi. Air di bumi sebanyak 1,4 triliun kilometer kubik atau 330 juta mil³ yang sebagian besar ditemukan di laut atau air asin dan pada lapisan-lapisan es atau di kutub dan puncak-puncak gunung. Air juga ditemukan di awan, air hujan, air sungai, permukaan air tawar, air danau, uap air dan lautan es.
Air merupakan senyawa penting bagi manusia, tanpa air manusia tidak mampu bertahan hidup. Air dengan rumus kimia adalah H2O yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen dihubungkan oleh ikatan kovalen.
Air ada di mana-mana dan hebatnya jumlah air di bumi tetap. Air dipermukaan bumi tidak pernah berkurang. Air hanya berubah bentuk dan melalui perputaran yang disebut siklus air sebagai proses alami berkelanjutan. Siklus air bermula di lautan, danau dan lantas menguap menjadi uap lalu setelah melalui proses kondensasi dan presipitasi, air jatuh kembali ke bumi sebagai hujan dan salju.
Aqua menjadi merek minuman air mineral. Menurut President Director Aqua Group, Charlie Cappetti yang berdiri pada 23 Februari 1973, dipilihnya nama Aqua karena memang air sehingga mudah diingat dan gampang diucapkan. Sejalan dengan itu logo Aqua dengan kampanye “Kebaikan Berawal Dari Sini” sebagai janji kebaikan Aqua untuk Indonesia sebagaimana kebaikan air untuk kehidupan manusia di bumi.
Air bersih digunakan untuk minum, memasak, mencuci, untuk perternakan, untuk irigasi pertanian dan lainnya. Namun, ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di permukaan bumi akibat terjadi pencemaran air atau polusi air. Pasalnya karena air sebagai pelarut universal yang mampu melarutkan lebih banyak zat di bumi bila dibandingkan dengan cairan lain. Hal itulah yang membuat air sangat mudah tercemar. Pencemaran air terjadi pada semua tempat yakni air di laut, di danau, di sungai, air tanah dan lainnya yang umumnya disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak ramah lingkungan.
Menurut Natural Resources Defense Council, polusi air adalah ketika zat-zat berbahaya atau bahan kimia atau mikroorganisme mencemari aliran sungai, danau, lautan atau badan air lainnya sehingga menurunkan kualitas air dan menjadi racun bagi manusia dan lingkungan. Pencemaran air mengakibatkan krisis air tawar, mengancam sumber-sumber air minum dan kebutuhan penting lain bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Untuk itu Aqua mempelopori air minum dalam kemasan di Indonesia yang merupakan produk terkemuka di Indonesia dan memiliki volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori air mineral. Aqua berasal dari mata air pegunungan alami yang mengandung mineral seimbang. Aqua bagian dari kelompok usaha Danone, satu produsen produk makanan dan minuman terbesar di dunia. Sedangkan di Indonesia, unit usaha Danone meliputi empat kategori utama yakni minuman (Aqua dan Mizone), produk susu olahan (Milkuat, Activia) dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalac), serta nutrisi medis.
Pabrik pertama PT Aqua Golden Mississippi didirikan tahun 1973 oleh Tirto Utomo. Pendiri awal Aqua dimulai ketika Tirto Utomo berhenti bekerja sebagai pegawai Pertamina. Mengilhaminya mendirikan Aqua yang berarti air itu karena dahulu saat bekerja di Pertamina, perusahaan bergerak dalam bidang minyak dan gas (Migas) acapkali bermasalah dengan air bersih.
Ketersediaan air bersih masih sulit ketika Tirto Utomo masih sebagai pegawai Pertamina. Dikisahkannya sewaktu menjadi pegawai Pertamina untuk air minum tamu yang datang ke kantornya terkadang disajikan air kran. Hal itu diakui Tirto Utomo kurang nyaman bagi yang meminumnya sebab bisa kena penyakit diare.
Dari pengalamannya itu, Tirto Utomo dengan kesadaran penuh ingin membuat air minum yang higienis. Sejak itu Tirto Utomo mulai mempelajari cara memproses air menjadi air minum siap konsumsi. Untuk itu Tirto Utomo meminta adiknya yakni Slamet Utomo untuk bekerja atau magang pada pabrik Air Mineral Dalam Kemasan “Polaris” di Thailand.
Sangat tepat karena pabrik Air Mineral Dalam Kemasan “Polaris” di Thailand itu telah berproduksi selama lebih dari 15 tahun. Setelah itu Tirto Utomo mendirikan perusahaan bernama PT Golden Mississippi untuk memproduksi air minum kemasan.
Pabrik pertama PT Aqua Golden Mississippi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Tirto Utomo kala itu berpikir bahwa andai saja ada sepuluh persen orang Indonesia yang mengonsumsi air produksinya maka kapasitas produksi komersial PT Golden Mississippi yang dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 adalah berkapasitas produksi 6 juta liter per tahun.
Kemudian tahun 1974 perusahaan Aqua merilis produk pertama dalam bentuk kemasan botol kaca berukuran 950 ml air dan air tersebut dijual dengan harga Rp75 rupiah, sedangkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat itu Rp46 rupiah. Lalu perusahaan terus berkembang dan tahun 1984 mendirikan pabrik kedua di Pandaan, Jawa Timur dan kini Aqua memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.
Namun, ketika Indonesia dilanda krisis moneter (Krismon) tahun 1998, tepatnya pada September 1998, Aqua diakuisisi empat puluh persen sahamnya oleh kelompok usaha asal Prancis, Grup Danone, alasan diakuisisi karena kondisi keuangan perusahaan dan banyaknya kompetitor produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia.
President Director Aqua Group, Charlie Cappetti mengakui sejak berdiri pada 23 Februari 1973, Aqua sudah mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia dan mengapresiasi kepada semua pihak yang telah memberi kepercayaan untuk AMDK dalam memenuhi kebutuhan air yang sehat.
Charlie mengatakan Aqua berkomitmen berperan aktif dalam memberikan kontribusi sosial lingkungan yang lebih baik di Indonesia dengan program pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi guna pengembangan ekonomi dan derajat kesehatan masyarakat.
Penyediaan akses air bersih atau Water Access, Sanitation and Hygiene (WASH) seiring dengan misi Aqua untuk membawa kesehatan melalui pangan kepada sebanyak mungkin keluarga Indonesia, Aqua melihat pentingnya melakukan kegiatan berkelanjutan untuk perkembangan hidup masyarakat Indonesia.
Kini logo Danone Aqua menggambarkan kekuatan sumber air Aqua yang sangat berharga. Kemudia adanya warna biru di logo merupakan warna dasar dari merek Aqua dan melambangkan kemurnian dari sumber air yang berasal dari alam pegunungan serta berada di lapisan bumi yang dalam.
Lalu semburat hijau pada gunung di logo menggambarkan warna alam yang penuh dengan kehidupan dan cerminan ketika fajar menyongsong hari yang baru. Sementara itu motif gelombang menggambarkan air sebagai sumber kehidupan sekaligus alur kehidupan yang selalu bergerak maju ke depan. Kemudian warna kuning pada gelombang adalah refleksi matahari pagi membawa pesan hari baru yang penuh harapan.
Dari logo yang universal itu ada pesan tentang pentingnya air bersih bagi manusia dan seluruh makluk yang ada di perbukaan bumi ini. Selagi air bersih masih tersedia di permukaan bumi maka manusia dan semua makluk pengisinya masih bisa hidup. Semoga.
***
Tulisan ini diikutsertakan pada Danone-Aqua Journalist Writing Competition 2022