Helikopter Angkut Air Untuk Hewan Yang Kehausan Di Alpen

Helikopter Swiss angkut air untuk hewan
Helikopter Swiss angkut air untuk hewan

Charmey | EGINDO.co – Helikopter tentara Swiss telah dikerahkan untuk mengangkut air ke ribuan hewan ternak yang kehausan yang terik di bawah suhu yang melonjak musim panas ini di padang rumput Alpine di negara itu.

Curah hujan yang lebih rendah tahun ini memaksa para petani untuk memanggil tentara untuk datang dengan minuman yang sangat dibutuhkan untuk hewan mereka dan mencegah kekeringan yang menyebabkan kekurangan pakan di akhir tahun.

Operasi dua minggu sekarang sedang berlangsung dengan helikopter Super Puma terbang untuk mengisi reservoir yang hampir kosong yang digunakan oleh petani untuk sapi mereka, yang susunya sering digunakan untuk membuat keju Gruyere, dan hewan lain seperti babi dan kambing.

Baca Juga :  Hewan Australia Terancam Karena Lingkungan Memburuk

“Ada kekurangan air yang sangat besar tahun ini,” kata Frederic Menetrey, direktur pertanian di Fribourg. “Ini memiliki dampak besar pada padang rumput, pembiakan tetapi juga pertanian dataran rendah.”

Tanpa pasokan air darurat, hewan-hewan harus diturunkan dari ladang tinggi mereka untuk merumput di dataran rendah, di mana biasanya jerami musim dingin mereka diproduksi selama bulan-bulan musim panas.

“Mereka akan memakan jerami yang seharusnya dimakan selama musim dingin, sehingga situasinya akan bertambah buruk di akhir tahun,” kata Menetrey kepada Reuters.

Petani Jacques Ruffieux, yang 130 ternaknya membutuhkan 10.000 liter air per hari, mengatakan bahwa ini adalah tahun yang menyakitkan yang ditandai dengan sangat sedikit hujan.

Baca Juga :  PM Albanese : Insiden Udara Militer China Tidak Dapat Diterima

“Sejak 27 Juni, kami hanya memiliki 30 liter, tidak ada apa-apa,” kata petani itu, seraya menambahkan tentara tiba tepat pada waktunya.

“Kami satu setengah hari dari tidak memiliki apa-apa, itu sangat dekat,” katanya.

Komandan tentara teritorial Swiss Mathias Tuescher mengatakan enam helikopter telah dikerahkan untuk upaya tersebut, yang akan berlangsung hingga 19 Agustus.

Secara keseluruhan sekitar 400.000 ton air dapat dijatuhkan oleh helikopter ke waduk, katanya, dengan 1,5 ton dikirim setiap perjalanan.

Operasi tersebut juga dilakukan pada musim kemarau tahun 2015 dan 2018.

“Dengan pemanasan global, ada kemungkinan misi semacam ini akan lebih sering terjadi di masa depan,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top