Medan | EGINDO.co – Jalur Medan – Berastagi saat ini sudah diperlebar yakni pada tikungan siku agar kendaraan yang melintas bisa lancar. Pelebaran dilakukan dengan mengkiris bukit dan membangun jalan di sisi jurang dengan beton. Harapannya dengan diperlebarnya ruas jalan pada tikungan siku itu dapat mengurangi kemacetan.
Namun, faktanya jalur Medan – Berastagi masih saja macet pada saat hari libur atau akhir pekan. Kemacetan terjadi di jalur Medan – Berastagi Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih terjadi meskipun untuk kendaraan besar, truk tidak diperkenankan melintas pada siang hari, masih juga terjadi kemacetan.
Memang setiap akhir pekan, jalur Medan – Berastagi selalu mengalami peningkatan volume kendaraan karena tingginya animo masyarakat untuk mendatangi daerah wisata Tanah Karo. Hal ini diakui Leonar Brahmana (55) seorang supir travel untuk route Medan – Berastagi kepada EGINDO.co di Berastagi kemarin.
Diakui Leonar Brahmana, ruas lintas Medan – Berastagi saat ini sudah cukup luas, termasuk pada daerah tikungan siku yang selama ini cukup sempit sehingga menyulitkan kendaraan berpapasan sehingga menimbulkan kemacetan panjang. Kini dengan kondisi ruas jalan yang sudah lebar pada titik titik tikungan siku membuat kendaraan bebas bergerak dan berpapasan dengan aman.
Kemacetan lalu lintas yang terjadi pada jalur Medan – Berastagi lebih banyak disebabkan para pengendaraan yang kurang disiplin, tidak sabar dan berjalan tidak pada jalurnya sehingga menimbulkan kemacetan.
Bila saja pengendara mau tertib berlalu lintas kemacetan di jalur Medan – Berastagi bisa dihindari. Menurutnya, penyebab kemacetan karena tidak disiplin ketika membludak kendaraan yang melewati jalur Medan – Berastagi. Pada saat hari libur selalu ramai kendaraan yang naik dan turun. Ketika volume kendaraan mengalami peningkatan signifikan, terjadi saling mendahului yang membuat kemacetan dan masih ada yang parkir sembarangan atau bukan di lokasi parkir membuat arus kendaraan terganggu. “Kondisi ini membuat kemacetan, pengendara saling mendahului sehingga membuat kemacetan semakin parah,” kata Brahmana.
Tentang akan dibangunnya jalan tol Medan – Kabanjahe menurut Brahmana sudah tepat, sudah waktunya direalisasikan sebab bagi masyarakat yang tujuan ke Kabanjahe Kabupaten Tanah Karo atau masyarakat ke Sidikalang Kabupaten Dairi atau masyarakat ke Dolok Sanggul Kabupaten Humbahas bisa lewat jalan Tol Medan – Kabanjahe. Boleh jadi hanya masyarakat yang ingin ke daerah wisata Tanah Karo yakni Berastagi yang tidak masuk jalan tol.@
Fd/TimEGINDO.co