Ronaldo Dan Maguire Paling Banyak Dilecehkan Di Twitter

Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire
Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire

London | EGIDO.co – Duo Manchester United Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire adalah pemain yang paling banyak dilecehkan di Twitter musim lalu, menurut laporan baru yang diterbitkan pada Selasa (2 Agustus).

Hampir tiga perempat dari pesepakbola Liga Premier menerima pesan kasar dengan beberapa dari mereka menerima pelecehan setiap hari.

Laporan tersebut, yang dilakukan oleh The Alan Turing Institute dan Ofcom dan menggunakan teknologi pembelajaran mesin baru, menganalisis 2,3 juta pesan yang ditujukan kepada para pemain Liga Premier selama lima bulan pertama musim 2021-22.

Ditemukan 60.000 posting yang dianggap kasar, dengan 68 persen pemain di papan atas menerima setidaknya satu pesan dalam periode itu.

Baca Juga :  Ten Hag : Jadwal Musim Menguji Batas Kemampuan Pemain MU

Satu dari 14 pemain menerima tweet kasar setiap hari, menurut laporan itu, dengan setengah dari semua pesan kasar diarahkan pada 12 pemain yang menerima rata-rata 15 per hari.

Ronaldo menerima 12.520 tweet kasar sementara Maguire memiliki 8.954 dan Marcus Rashford, juga dari Manchester United, memiliki total tertinggi ketiga dengan 2.557.

Delapan pemain Manchester United masuk dalam 10 besar.

Striker Tottenham Hotspur Harry Kane, kapten Inggris, dan Jack Grealish dari Manchester City, adalah satu-satunya pesepakbola non-Manchester United yang masuk 10 besar.

Sebagai klub, pemain Tottenham memiliki persentase tertinggi dari total tweet yang kasar, 3,7 persen.

“Temuan mencolok ini mengungkap sejauh mana pesepakbola menjadi sasaran pelecehan keji di media sosial,” kata Dr Bertie Vidgen, penulis utama laporan dan Kepala Keamanan Online di The Alan Turing Institute.

Baca Juga :  Xavi Marah Usai Dominan Barcelona Kalah Dari Bayern

“Meskipun menangani pelecehan online itu sulit, kami tidak bisa membiarkannya tanpa tantangan. Lebih banyak yang harus dilakukan untuk menghentikan bentuk konten terburuk untuk memastikan bahwa pemain dapat melakukan pekerjaan mereka tanpa menjadi sasaran pelecehan.”

Itu tidak semua berita buruk, bagaimanapun, dengan 57 persen dari semua tweet positif terhadap pemain.

Sebagai tanggapan, juru bicara Twitter, yang dikutip oleh BBC, mengatakan pihaknya menyambut baik penelitian tersebut, tetapi mengatakan telah menerapkan berbagai fitur keamanan untuk menghentikan postingan semacam itu menjangkau individu.

“Kami berkomitmen untuk memerangi pelecehan dan, sebagaimana diuraikan dalam Kebijakan Perilaku Kebencian kami, kami tidak mentolerir pelecehan atau pelecehan orang atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, identitas gender atau orientasi seksual,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top