Tidak Ada Yang Sarankan AS Akan Mengalami Resesi

Menteri Keuangan AS Janet Yellen
Menteri Keuangan AS Janet Yellen

New York | EGINDO.co – Amerika Serikat tidak mungkin mengalami penurunan ekonomi, meskipun inflasi sangat tinggi, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Kamis (9 Juni).

“Tidak ada yang menunjukkan bahwa ada resesi dalam pekerjaan,” katanya selama wawancara di forum ekonomi The New York Times.

Ekonomi AS telah pulih dengan kuat dari kerusakan akibat Covid-19, tetapi inflasi tertinggi dalam empat dekade dan gangguan rantai pasokan yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina meningkatkan pesimisme.

Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis laporan indeks harga konsumen (CPI) Mei pada hari Jumat, dan analis memperkirakan data tersebut berpotensi menunjukkan perlambatan moderat dalam kecepatan tahunan 8,3 persen yang terik.

Baca Juga :  Garap Panas Bumi, PT DSSA Menambah Modal Daya Mas Geopatra

Federal Reserve telah mulai menaikkan suku bunga secara agresif, dengan kenaikan besar lainnya diharapkan minggu depan, karena pembuat kebijakan berusaha untuk memerangi tekanan inflasi tanpa memicu resesi.

Yellen menyatakan keyakinan mereka akan berhasil.

“Saya percaya ada jalan melalui ini yang memerlukan pendaratan lunak,” katanya.

Tapi kecepatan langkah yang direncanakan Fed telah meningkatkan kekhawatiran resesi, umumnya didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif.

Di forum tersebut, Yellen diminta untuk menanggapi tweet rapper Cardi B tentang kemungkinan penurunan.

“Apakah ada risiko resesi? Tentu saja ada risiko resesi,” kata Menteri Keuangan. “Tapi apakah itu mungkin? Kurasa tidak.”

Ketika ditanya apakah dia tahu siapa Cardi B, Yellen menyindir: “Saya tidak punya banyak waktu untuknya, tapi saya masih hidup.”

Baca Juga :  Kebanyakan Dunia Melihat AS Sebagai Ancaman Bagi Demokrasi

Ketua Fed Jerome Powell dan Presiden Joe Biden masing-masing berusaha meredakan kekhawatiran resesi, dengan Powell mengatakan ekonomi AS cukup kuat untuk menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top