Kyiv | EGINDO.co – Ukraina telah mulai menerima rudal anti-kapal Harpoon dari Denmark dan howitzer self-propelled dari Amerika Serikat, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan pada hari Sabtu (28 Mei), mengatakan senjata itu akan meningkatkan pasukan yang memerangi invasi Rusia.
“Pertahanan pantai negara kita tidak hanya akan diperkuat oleh rudal Harpoon – mereka akan digunakan oleh tim Ukraina yang terlatih,” tulis Reznikov di halaman Facebook-nya.
Dia mengatakan rudal pantai-ke-kapal Harpoon akan dioperasikan bersama rudal Neptunus Ukraina dalam pertahanan pantai negara itu termasuk pelabuhan selatan Odesa.
Setelah meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Rusia memberlakukan blokade laut terhadap pelabuhan Ukraina, menghambat ekspor biji-bijian yang penting.
Ia juga menggunakan armada Laut Hitamnya untuk meluncurkan serangan rudal terhadap Ukraina, yang sejak itu mulai menerima bantuan militer Barat.
Reznikov mengatakan pasokan rudal Harpoon adalah hasil kerja sama antara beberapa negara, dengan mengatakan pengiriman dari Denmark dilakukan “dengan partisipasi teman-teman Inggris kami”.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Senin bahwa Denmark akan memberikan peluncur harpun dan rudal ke Ukraina.
Reznikov mengatakan Ukraina juga telah menerima berbagai artileri berat, termasuk howitzer self-propelled M109 buatan AS yang dimodifikasi yang akan memungkinkan militer Ukraina untuk menyerang target dari jarak yang lebih jauh.
Bulan lalu, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan militer AS telah mulai melatih sejumlah kecil tentara Ukraina menggunakan artileri howitzer, menambahkan bahwa pelatihan itu dilakukan di luar Ukraina.
Ukraina mengatakan ingin mengamankan pengiriman peluncur roket jarak jauh M270 (MLRS) buatan AS dan menggunakannya untuk memukul mundur pasukan Rusia di timur negara itu.
Harpoon adalah rudal anti-kapal segala cuaca, over-the-horizon, yang menggunakan radar homing aktif dan terbang tepat di atas air untuk menghindari pertahanan. Hal ini dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat atau baterai pantai.
Rusia mengatakan pasukannya sedang dalam operasi khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkannya dari nasionalis radikal anti-Rusia. Ukraina dan sekutunya menyebut itu dalih palsu untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari.
Sumber : CNA/SL