Indonesia Mulai Transisi Menuju Posisi Endemi Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito

Jakarta | EGINDO.co         -Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa Indonesia sudah mulai melakukan transisi dari pandemi menuju fase endemi.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, posisi menuju endemi ini tercermin dari mulai menurunnya trend angka kasus Covid-19 yang semakin terkendali hingga prilaku sosial dan ekonomi masyarakat.

Ia katakan, endemi sendiri merupakan penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau suatu golongan masyarakat dan menjadi karakteristik dari wilayah tertentu, seperti malaria dan deman berdarah den ge penyakit tersebut akan selalu ada namun dengan frekwensi atau jumlah kasus rendah.

ilustrasi

“Ada beberapa data yang menunjukkan adanya perbaikan situasi Covid-19 di Indonesia diantaranya, rawat inap yang menurun hingga 97%, tingkat hunian tempat tidur hanya 2%, kasus kematian menurun hingga 98%, dan positif biru nasional sebesar 0,7%,”ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, perlu waktu kurang lebih 6 bulan untuk masa transisi dari Pandemi ke Endemi dan keputusan perubahan status itu hanya berasal dari Kepala Negara (Presiden). “Banyak pertimbangan politik, ekonomi dan sosial untuk merubah status dari pandemi ke endemi,”jelasnya.

Ada lima syarat pandemi Covid-19 dapat dikatakan endemi di Indonesia, antara lain: Pertama, tingkat penularan di masyarakat harus kurang dari 1. Kedua, rasio kasus positif Covid-19 atau angka positivity rate harus kurang dari 5 persen sesuai ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ketiga, tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari 5 persen. Keempat angka kematian warga akibat Covid-19 atau fatality rate harus kurang dari 3 persen. Dan kelima, level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus pada transmisi lokal level tingkat 1.

Juru Bicara Covid-19 itu juga memastikan, seluruh parameter dan syarat itu masih menjadi analisis oleh pemerintah bersama dengan ahli kesehatan dan epidemiolog di Indonesia.

“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak yang relatif aman dan mencuci tangan. Hal itu masih sangat diperlukan pasca Lebaran ini untuk meminimalisir efek bola pimpong penularan Covid-19,” ujarnya.

Sumber: pro3 RRI/Sn

 

Scroll to Top