Larangan Eropa Terhadap Energi Rusia Membahayakan Ekonomi

Janet Yellen
Janet Yellen

Washington | EGINDO.co – Larangan Eropa atas impor minyak dan gas Rusia dapat memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak diinginkan, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan Kamis (21 April).

Negara-negara besar Eropa termasuk Jerman telah menghadapi seruan untuk berhenti membeli energi dari Rusia dan membuat ekonominya kelaparan pendapatan sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina, yang telah mengirim lebih dari lima juta orang melarikan diri.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan Menteri Keuangan Sergiy Marchenko di Washington, Yellen mengatakan larangan seperti itu pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.

“Eropa jelas perlu mengurangi ketergantungannya pada Rusia sehubungan dengan energi. Tapi kita perlu berhati-hati ketika kita berpikir tentang larangan Eropa sepenuhnya, katakanlah, impor minyak,” kata Yellen.

Baca Juga :  Penjelajah Mars China Bergelinding Memulai Misi Bergerak

Larangan energi Eropa akan menaikkan harga minyak global “dan, berlawanan dengan intuisi, itu sebenarnya hanya memiliki sedikit dampak negatif terhadap Rusia, karena meskipun Rusia mungkin mengekspor lebih sedikit, harga yang didapatnya untuk ekspornya akan naik.”

Mengacu pada larangan yang diusulkan, Yellen berkata, “jika kita bisa menemukan cara untuk melakukan itu tanpa merugikan seluruh dunia melalui harga energi yang lebih tinggi, itu akan menjadi ideal.”

Amerika Serikat telah melarang pembelian minyak Rusia, di antara sejumlah sanksi yang diumumkan Washington menargetkan ekonomi Moskow, banyak di antaranya telah disamakan oleh Eropa dan sekutu di tempat lain.

Uni Eropa, yang mengimpor sekitar 45 persen gasnya dari Rusia, sedang berupaya memperluas sanksinya untuk memasukkan embargo minyak dan gas tetapi para pejabat mengatakan kepada AFP pekan lalu bahwa tindakan semacam itu akan memakan waktu “beberapa bulan.”

Baca Juga :  Australia Usulkan Larangan Anak Dibawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial

IMF minggu ini mengatakan perang di Ukraina akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi di zona euro, menurunkan perkiraan untuk tahun ini menjadi 2,8 persen ekspansi dari sebelumnya 3,9 persen yang dirilis pada Januari.

Namun Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF, mengatakan dalam sebuah wawancara risiko utama terhadap prospek adalah eskalasi sanksi, khususnya embargo gas Rusia, yang akan menyebabkan perlambatan “cukup parah” dalam jangka pendek di negara-negara. seperti Jerman.

Jika itu terjadi, “kita akan memiliki revisi turun yang cukup signifikan dari perkiraan ekonomi untuk zona euro,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top