Rusli Tan: PLN Naikkan Tarif Listrik, Tidak Pantas

rusli
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Perusahaan Listrik Negara (PLN) mau menaikkan tarif listrik lagi untuk 900 watt dan 1300 watt yang dinilai sangat memberatkan masyarakat pada saat sekarang ini dimana pada masa ekonomi sulit. “PLN itu tidak bisa mengelola listrik yang baik. PLN terus rugi pada hal bahan bakarnya pakai batubara, bukan pakai minyak, bukan pakai gas tetapi pakai batubara yang harganya lebih murah akan tetapi terus rugi dan menaikkan tarif listrik,” kata Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co kemarin di Jakarta sehubungan akan naiknya tarif listrik 900 watt dan 1300 watt.

PLN yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya tidak boleh rugi karena perusahaan swasta saja bisa untung apa lagi BUMN yang milik negara. “BUMN itu tidak boleh rugi akan tetapi juga bukan mencari untung akan tetapi BUMN itu hadir untuk kesejahteraan rakyat,” kata Rusli Tan.

Untuk itu katanya, BUMN artinya harus dikelola oleh orang-orang yang professional pada bidangnya sehingga tidak merugi dan bukan mencari untung untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan karena keuntungan BUMN itu buat rakyat. “Hal itu sesuai dengan tujuan BUMN itu sendiri, tidak mencari untung akan tetapi jangan sampai rugi dan targetnya mampu mensejahterakan rakyat,” kata Rusli Tan menjelaskan.

Rusli Tan sangat menyayangkan PLN yang terus rugi dan ujung-unjungnya menaikkan tarif listrik. “PLN naikkan tarif listrik, tidak pantas. Ini pemerintah sudah sangat lucu, semua BUMN pada rugi. Namun, kerugian itu akibat kebocoran yang terus terjadi di perusahaan plat merah itu.

Dinilainya menaikkan tarif listrik sama saja menambah beban rakyat, memberikan dampak pada roda perekonomian dimana biaya listrik yang tinggi membuat aktivitas ekonomi berjalan dengan biaya tinggi sehingga mengganggu roda perekonomian.

Katanya, tarif listrik harusnya murah sehingga bisa membantu partumbuhan ekonomi rakyat. Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari tarif listrik sangat dominan dalam perekonomian maka PLN itu dikelola langsung oleh negara karena menyangkut hajat orang banyak dan memberikan dampak ekonomi yang kuat. “Nah, kalau negara yang mengelola maka tarif listrik harusnya murah. Semua perusahaan yang dikelola negara harusnya murah, kalau lebih mahal atau sama dengan perusahaan yang dikelola swasta bagus bubarkan saja BUMN sebab tidak sesuai dengan tujuan didirikannya BUMN,” kata Rusli Tan menegaskan.@

Fd/TimEGINDO.co

 

Scroll to Top