Berpuasa Bagi Umat Islam Yang Beriman

Fadmin Malau
Fadmin Malau

Oleh: Fadmin Malau

Berpuasa pada bulan Ramadhan sesungguhnya bagi umat Islam yang beriman. Hal itu terbukti dimana Allah SWT memanggil kaum muslimin melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan dan Allah SWT langsung menilainya, tanpa perantara malaikat.

Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183 sampai 185 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-­orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-­penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggal­kan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kamu, dan tidak meng­hendaki kesukaran bagi kamu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberi­kan kepada kamu supaya kamu bersyukur.”

Hadits Rasullullah Muhammad SAW dari Abdullah bin Umar diriwayatkan Al-Bukhâry dan Muslim, menegaskan ibadah puasa satu rukun Islam yang sangat agung dan mulia. Ibadah puasa merupakan satu pondasi Islam dari lima pondasi yakni pertama, Syahadat Lâ Ilâha Illallâh wa Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasûluhu. Kedua, mendirikan salat, ketiga berpuasa Ramadan, keempat me­ngeluarkan zakat dan kelima berhaji.

Ibadah puasa pada bulan Ramadan masuk rukun Islam ketiga. Para ulama bersepakat melaksanakan puasa itu wajib dan barang siapa mengingkari kewajiban itu dianggap kafir, keluar dari Islam dan dianggap mengingkari syariat Islam.

Berbagai dalil dalam Al-Qur’an dan hadist Nabi besar Muhammad SAW menerangkan keuta­maan puasa sangat banyak. Keutamaan puasa secara umum, seperti keampunan dan pahala dari Allah SWT kepada orang berpuasa. Pahala puasa menjadi benteng akan siksa api neraka.

Hadist Rasullullah diriwayatkan Al-Bukhâry dan Muslim dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda,“Dan puasa adalah benteng. Bila salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, janganlah ia berbuat sia-sia dan janganlah ia banyak mendebat. Kalau orang lain mencercanya atau memusuhinya, hendaknya ia berkata, ‘Saya sedang berpuasa”

Berpuasa melatih diri menjadi manusia sabar. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Az-Zumur ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabar­lah yang pahala mereka dicukupkan tanpa batas.”

Implementasi ibadah puasa Ramadan menjadikan orang penyabar, taat meninggalkan yang dilarang Allah SWT sebab telah diuji dengan lapar, haus dan lema­h tubuhnya. Kesabaran orang berpuasa terkait erat dengan sabarnya kaum muda belum mampu menikah. Hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, hendaklah ia menikah karena hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa karena sesungguhnya (puasa itu) adalah pemutus syahwatnya.”

Sangat banyak keutamaan puasa Ramadan. Hadits Nabi Muhammad SAW diriwayatkan Al-Bukhâry dan Muslim yang artinya,“Setiap amalan Anak Adam, kebaikannya dilipat­gandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Sesung­guhnya, (amalan) itu adalah (khusus) bagi-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya karena (orang yang ber­puasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.’ Bagi orang yang berpuasa, ada dua kegembiraan: kegembiraan ketika dia berbuka puasa dan kegembiraan ketika dia berjumpa dengan Rabb-nya. Sesung­guhnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi.”

Ibadah puasa Ramadan sangat istimewa. Hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Sesungguhnya, di surga, ada pintu yang dinamakan Ar­-Rayyân. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang melewatinya, kecuali mereka. Dikatakan, ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Lalu mereka memasukinya. Jika (orang) terakhir dari mereka telah masuk, (pintu) itupun dikunci sehingga tidak ada seorang pun yang melaluinya.”

Hadits riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, An-Nasâ`i, Ibnu Hibban, Abu Umâmah ra berkata kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya,“Wahai Rasulullah, perintahlah saya untuk mengerjakan suatu amalan yang dengannya saya dimasukkan ke dalam surga. Beliau bersabda, ‘Berpuasalah, karena (puasa) itu tak ada bandingannya.”

Begitu besar keutamaan puasa Ramadan maka umat Islam yang beriman harus melaksanakan ibadah puasa Ramadan dengan baik agar mendapatkan keutamaan ibadah puasa itu. Sungguh sangat merugi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah puasa Ramadan tahun ini.

***

 

Bagikan :
Scroll to Top