Kapal Induk AS Dikerahkan Di Semenanjung Korea

Kapal Induk USS Abraham Lincoln di semenanjung Korea
Kapal Induk USS Abraham Lincoln di semenanjung Korea

Seoul | EGINDO.co – Kelompok penyerang USS Abraham Lincoln beroperasi di perairan lepas semenanjung Korea, kata seorang pejabat AS, setelah media Korea Selatan melaporkan bahwa kapal-kapal itu dikerahkan di tengah ketegangan terkait uji coba rudal Korea Utara.

Pejabat itu mengatakan kelompok itu berada di Laut Jepang, juga dikenal sebagai Laut Timur, untuk latihan dengan pasukan Jepang guna meyakinkan sekutu dan mitra di wilayah tersebut. Langkah itu dilakukan ketika para pejabat AS semakin khawatir bahwa Korea Utara dapat melakukan uji coba nuklir bawah tanah dalam beberapa hari mendatang.

Ini adalah pertama kalinya sejak 2017 sebuah grup kapal induk telah dikerahkan ke perairan antara Korea Selatan dan Jepang. Tahun itu USS Ronald Reagan, Theodore Roosevelt dan Nimitz, dan kelompok serangan multi-kapal mereka, dikerahkan dalam unjuk kekuatan atas uji coba rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

Baca Juga :  Upaya Minimalkan Kerusakan, Pengiriman F-16 Taiwan Tertunda

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip sumber informasi yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan USS Abraham Lincoln akan beroperasi di daerah itu selama tiga sampai lima hari.

Menanggapi laporan media Korea Selatan pada Senin (11 April), juru bicara Pasukan AS Korea (USFK) mengatakan mereka tidak akan mengomentari latihan yang direncanakan atau sedang berlangsung.

Penasihat presiden terpilih Korea Selatan meminta pemindahan aset strategis AS, seperti kapal induk, pembom nuklir dan kapal selam, ke semenanjung Korea selama pembicaraan yang diadakan pada kunjungan ke Washington pekan lalu.

Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya mengetahui bahwa kelompok kapal induk itu berada di perairan internasional tetapi menolak untuk mengomentari laporan tersebut, karena itu adalah aset militer AS.

Baca Juga :  Filipina Luncurkan Patroli Laut - Udara Gabungan Militer AS

Korea Utara sebelumnya mengkritik latihan militer AS sebagai latihan perang, dan mengatakan itu meningkatkan ketegangan.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top