NATO : Rusia Kembali Untuk Mengambil Donbas Ukraina

Rusia kembali untuk mengambil Donbas
Rusia kembali untuk mengambil Donbas

Brussels | EGINDO.co – Rusia kemungkinan akan melancarkan serangan baru di wilayah Donbas timur Ukraina dalam beberapa minggu ke depan, Sekretaris Jenderal NATO Jensen Stoltenberg mengatakan pada Selasa (6 April), menambahkan bahwa sekutu punya waktu untuk membantu mempersiapkan militer Ukraina.

Berbicara sehari sebelum para menteri luar negeri NATO berkumpul di Brussel untuk membahas lebih banyak dukungan keuangan, militer dan kemanusiaan untuk Ukraina, Stoltenberg mengatakan Rusia sedang merencanakan serangan “sangat terkonsentrasi”.

“Kami sekarang melihat pergerakan signifikan pasukan (Rusia) menjauh dari Kyiv untuk berkumpul kembali, mempersenjatai kembali dan memasok kembali dan mengalihkan fokus mereka ke timur,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers.

“Dalam beberapa minggu mendatang, kami mengharapkan dorongan Rusia lebih lanjut di Ukraina timur dan selatan untuk mencoba menguasai seluruh Donbas dan membuat jembatan darat ke Krimea yang diduduki,” katanya sebelum pertemuan para menteri luar negeri NATO pada Rabu.

Baca Juga :  Pendiri Tentara Merah Jepang Shigenobu Dibebaskan

Komentar Stoltenberg tampaknya mengkonfirmasi pengumuman Moskow pada akhir Maret bahwa pihaknya memfokuskan kembali pada “pembebasan penuh Donbas”, sebuah kawasan industri yang sebagian berada di bawah kendali separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Stoltenberg mengatakan itu akan menjadi fase baru yang penting dari invasi Rusia 24 Februari, yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus”.

“Reposisi pasukan Rusia akan memakan waktu, beberapa minggu,” katanya.

Dia mengatakan bahwa: “Dalam jendela itu, sangat penting bahwa sekutu NATO memberikan dukungan”.

Menteri luar negeri pada hari Rabu dan Kamis akan membahas bagaimana mengirim lebih banyak senjata anti-tank, amunisi dan pasokan medis ke Ukraina, kata Stoltenberg.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba diperkirakan akan menghadiri bagian dari pertemuan dua hari di Brussel.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top