Beijing | EGINDO.co – China akan meluncurkan kebijakan untuk menstabilkan ekonomi sesegera mungkin karena tekanan ekonomi meningkat, media pemerintah CCTV mengutip rapat kabinet mengatakan pada Rabu (30 Maret).
China telah mempertimbangkan perubahan dalam lingkungan domestik dan eksternal ketika membuat kebijakan makro untuk tahun ini tetapi akan membuat persiapan untuk kemungkinan dan ketidakpastian yang lebih besar dalam ekonomi, menurut pertemuan Dewan Negara yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang.
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu bergulat dengan kebangkitan kasus COVID-19 terburuk sejak awal 2020, dengan lebih banyak pengujian massal dan pembatasan terkait virus meningkat di banyak kota.
Shanghai, rumah bagi 26 juta orang, pusat keuangan China, berada di hari ketiga penguncian ketika kasus COVID-19 baru di kota itu melonjak sepertiga meskipun langkah-langkah ketat sudah dilakukan untuk mencoba menghentikan penyebaran virus.
China akan menahan diri dari memperkenalkan langkah-langkah yang tidak kondusif untuk menstabilkan ekspektasi pasar, dan akan meningkatkan penerbitan obligasi pemerintah khusus lainnya.
Pemerintah telah menetapkan kuota tahun ini untuk penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah sebesar 3,65 triliun yuan (US$574,73 miliar), dan 1,46 triliun yuan telah diterbitkan dalam kuota di muka.
Penerbitan SUN tersebut akan diberikan pertama kali kepada daerah yang memiliki kemampuan membayar utang yang kuat dan jumlah proyek yang besar, demikian menurut sambutan rapat kabinet. Hal ini juga akan mendorong modal asing untuk membeli obligasi pemerintah.
Sumber : CNA/SL