Pemimpin Ukraina Zelenskyy Tuntut Lebih Banyak Senjata

Tank Ukraina
Tank Ukraina

Lviv/Kyiv, Ukraina | EGINDO.co – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, tampak kesal, menuntut agar negara-negara Barat memberikan sebagian kecil dari perangkat keras militer dalam persediaan mereka ke negaranya dan bertanya apakah mereka takut pada Moskow.

Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal anti-baju besi dan anti-pesawat serta senjata ringan tetapi Zelenskyy mengatakan Kyiv tidak mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

“Ini adalah tank untuk negara kita. Ini adalah pertahanan rudal. Ini adalah senjata anti-kapal. Itulah yang dimiliki mitra kami, itulah yang hanya mengumpulkan debu di sana,” katanya dalam pidato video larut malam yang sekarang menjadi kebiasaannya pada hari Sabtu. . “Ini semua tidak hanya untuk kebebasan Ukraina tetapi juga untuk kebebasan Eropa.”

Baca Juga :  Sains Untuk Picu Lebih Banyak Curah Hujan Dari Awan Di UEA

Ukraina hanya membutuhkan 1 persen pesawat NATO dan 1 persen tanknya, katanya, seraya menambahkan bahwa tidak mungkin menghentikan serangan Rusia di pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung tanpa cukup tank, kendaraan lapis baja, dan pesawat.

“Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Euro-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?” dia berkata.

Zelenskyy telah berulang kali berpendapat bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. Namun NATO telah menolak seruannya untuk zona larangan terbang yang akan didirikan di atas Ukraina dengan alasan bahwa ini dapat memicu perang yang lebih luas.

KEKECEWAAN
Sebelumnya pada hari itu Zelenskyy berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan menyatakan kekecewaannya bahwa pesawat tempur buatan Rusia di Eropa Timur belum dipindahkan ke Ukraina, kata kantor Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Wang Yi Bertemu Lavrov Di Bali Menjelang Pembicaraan G20

Zelenskyy mengatakan Polandia dan Amerika Serikat telah menyatakan kesiapan mereka untuk membuat keputusan tentang pesawat. Namun Washington menolak tawaran mengejutkan dari Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 ke pangkalan AS di Jerman untuk digunakan untuk mengisi kembali angkatan udara Ukraina.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Kolonel Yuri Ignat mengatakan kepada Reuters bahwa pilot negara itu telah berlatih selama bertahun-tahun dan melakukan latihan bersama dengan pilot AS justru karena “kami mengerti bahwa mungkin ada skenario seperti itu”.

Ukraina sekarang membutuhkan jet tempur seperti F-15 dan F-16 Amerika untuk melengkapi pesawat MiG-29 dan Sukhoi era Soviet yang sudah tua, katanya, untuk mengatasi keunggulan numerik dan teknologi Rusia di udara.

Baca Juga :  Rusia Klaim AL Inggris Ledakkan Pipa Gas Nord Stream

“Kita bertarung dengan peralatan tahun 70-an dan 80-an, mereka bertarung dengan peralatan tahun 2010 dan nanti,” kata Ignat.

“Kami akan berterima kasih atas peralatan buatan Soviet yang ditawarkan kepada kami oleh negara-negara Eropa Tengah yang masih memilikinya. Tapi itu tidak akan cukup,” katanya.

“Kami juga ingin memiliki pesawat Barat, seperti F-15, F-16. Kami tidak meminta apa-apa lagi, seperti F-35,” tambah Ignat, merujuk pada model pesawat tempur AS yang lebih modern.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top