Shanghai | EGINDO.co – China mengatakan pada hari Jumat (25 Maret) akan mempertahankan fleksibilitas yuan dan stabilitas pasar valuta asing, berjanji untuk secara aktif mencegah dan meredakan risiko dari guncangan eksternal.
Tren investasi asing di China, dan mengalokasikan aset yuan tidak akan berubah, kata regulator valuta asing China. Sementara itu, China memperkirakan surplus transaksi berjalan yang wajar tahun ini, meskipun ekspor diperkirakan melambat.
Komentar itu muncul di tengah tanda-tanda arus keluar besar-besaran asing dari pasar China sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina, karena investor menganggap persahabatan Beijing dengan Moskow bisa menjadi hambatan semakin lama konflik berlangsung.
Divergensi kebijakan yang berkembang antara Federal Reserve AS yang hawkish, dan People’s Bank of China yang dovish juga dapat menyebabkan arus keluar uang.
Administrasi Valuta Asing Negara (SAFE) mengatakan pada hari Jumat akan memperkuat manajemen makroprudensial arus modal lintas batas, dan menangkal risiko guncangan eksternal.
China akan terus mempertahankan fleksibilitas yuan, meningkatkan pemantauan arus modal lintas batas, memperkaya kotak peralatan kebijakan, dan memandu ekspektasi dengan tepat, katanya.
“Pasar keuangan China semakin terbuka, dan obligasi serta saham China memiliki nilai investasi yang baik,” kata SAFE.
“Masih ada ruang besar bagi investor asing untuk meningkatkan alokasi (ke aset China), yang bagus untuk arus masuk modal jangka panjang yang stabil.”
Dari sisi transaksi berjalan, pertumbuhan ekspor China kemungkinan akan melambat dari basis yang tinggi, karena dampak pandemi pada aktivitas perdagangan global menjadi tidak terdengar.
Tetapi surplus transaksi berjalan China akan tetap pada tingkat yang wajar, kata SAFE.
Sumber : CNA/SL