Kyiv | EGINDO.co – Asap hitam mengepul besar dari fasilitas penyimpanan bahan bakar di desa Kalynivka di luar Kyiv pada Jumat (25 Maret), wartawan AFP melihat, ketika Rusia mengatakan telah menghancurkan situs militer dengan rudal jelajah Kalibr.
“Pada malam 24 Maret, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kyiv,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
Moskow mengklaim itu adalah fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, dengan mengatakan pihaknya memasok pasukan di bagian tengah negara pro-Barat.
Ukraina mengkonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 8 malam di desa sekitar 40 km barat daya Kyiv.
Kementerian darurat Kyiv mengatakan tidak ada ancaman kebakaran yang menyebar di luar depot minyak.
AFP melihat bola api melompat ke udara dari fasilitas, dengan api yang lebih kecil berkobar dari saluran bahan bakar yang terputus.
“Kami melihat ledakan itu, itu sangat besar,” kata seorang penjaga keamanan di fasilitas itu di sebuah pos pemeriksaan dekat depot, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Untungnya tidak ada korban jiwa,” katanya.
Pengumuman Moskow tentang serangan itu datang pada hari ke-29 dari apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina, dengan ribuan orang tewas dan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, pasukan Rusia telah menghancurkan lebih dari 260 pesawat tak berawak, lebih dari 1.580 tank dan kendaraan lapis baja lainnya serta 204 sistem senjata antipesawat, kata Moskow.
Sementara pasukan Ukraina telah menghentikan kemajuan awal Rusia dan bahkan meluncurkan beberapa serangan balik yang berhasil, ada tanda-tanda awal bahwa kedua belah pihak sedang menggali perang yang panjang dan berdarah yang tidak dapat dimenangkan dengan mudah.
Sumber : CNA/SL