China Tuduh AS Tingkatkan Ketegangan Terkait Masalah Ukraina

China tuduh AS tingkatkan ketegangan di Ukraina
China tuduh AS tingkatkan ketegangan di Ukraina

Beijing | EGINDO.co – China pada Rabu (23/2) menuduh Amerika Serikat “meningkatkan ketegangan” dan “menciptakan kepanikan” atas krisis Ukraina, tak lama setelah Washington mengumumkan sanksi terhadap Moskow dan mengatakan bahwa mereka akan terus memasok senjata ke Ukraina melawan invasi Rusia. .

Beijing telah melangkah dengan hati-hati di Ukraina karena Moskow telah mengumpulkan ribuan tentara di perbatasan, dan mengkritik Barat atas sanksi baru setelah Rusia memerintahkan pasukan ke dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri yang sekarang diakui sebagai wilayah merdeka.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya menekankan bahwa hukuman itu hanya “tahap pertama”, menambahkan bahwa lebih banyak sanksi akan datang jika Presiden Rusia Vladimir Putin memperluas cengkeraman militer negaranya di luar dua wilayah di wilayah Donbas timur.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Covid -19 Menjelang Mudik Lebaran

China mengecam Washington atas sanksi pada hari Rabu dan mengatakan bahwa mereka meningkatkan ketegangan dengan mengirim senjata ke Ukraina.

Tindakan AS “meningkatkan ketegangan, menciptakan kepanikan dan bahkan mempermainkan jadwal perang”, kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan.

“Jika seseorang menambahkan bahan bakar ke api sambil menyalahkan orang lain … maka perilaku itu tidak bertanggung jawab dan tidak bermoral,” tambahnya, mengalihkan sorotan ke Amerika Serikat dalam menanggapi pertanyaan tentang peran China dalam menyelesaikan situasi.

Dia mengatakan bahwa China telah “meminta semua pihak untuk menghormati dan mementingkan masalah keamanan sah satu sama lain, berusaha untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi dan konsultasi, dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional”.

Baca Juga :  Rusia Kirim Pasukan Untuk Menumpas Pemberontakan Kazakhstan

Ditanya apakah China akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, Hua menambahkan bahwa Beijing percaya “sanksi tidak pernah menjadi cara mendasar dan efektif untuk menyelesaikan masalah”.

Selain Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, Jepang dan Australia juga mengumumkan hukuman menyusul keputusan Putin untuk mengirim tentara ke Donetsk dan Luhansk.

Pada hari Selasa, Biden mengatakan bahwa Washington akan terus memasok senjata “pertahanan” ke Ukraina melawan invasi Rusia, dan mengerahkan pasukan AS untuk memperkuat sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa Timur.

“Biar saya perjelas, ini benar-benar langkah defensif dari pihak kami,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi di Gedung Putih.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top