Melbourne | EGINDO.co – Harga minyak naik lebih dari US$1 pada awal perdagangan pada Senin (21 Februari) di tengah meningkatnya kegelisahan atas potensi konflik antara Rusia dan Ukraina, dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa menjelaskan Rusia akan menghadapi sanksi jika menyerang tetangganya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Rusia akan terputus dari pasar keuangan internasional dan ditolak akses ke ekspor utama yang diperlukan untuk memodernisasi ekonominya jika menginvasi Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent naik US$1,34, atau 1,4 persen, pada US$94,88 per barel pada 2312 GMT setelah mencapai tertinggi US$95,00 pada awal perdagangan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$1,68, atau 1,8 persen, menjadi US$92,75 per barel setelah mencapai level tertinggi US$92,93.
“Jika invasi Rusia terjadi seperti yang telah diperingatkan AS dan Inggris dalam beberapa hari terakhir, Brent berjangka bisa melonjak di atas US$100/bbl,” kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar dalam sebuah catatan.
Sumber : CNA/SL