Jakarta | EGINDO.co – Para pengrajin tahu tempe se-Pulau Jawa mogok hari ini suatu hal yang wajar karena memang para pengrajin tahu tempe itu sudah tidak mampu lagi bertahan dengan harga bahan baku pembuat tahu tempe yang tidak menentu.
Hal itu dikatakan Dr. Rusli Tan, SH, MM seorang pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan kepada EGINDO.co Senin (21/2/2022) di Jakarta sehubungan dengan mulai hari ini Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022) para perajin tahu dan tempe di Pulau Jawa akan mogok produksi selama tiga hari.
Rusli Tan menilai apa yang dikatakan Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syaifuddin, sudah tepat dengan melakukan aksi mogok untuk merespons terhadap mahalnya harga kacang Kedelai di pasaran saat ini.
Menurut Rusli Tan melihat ada keanehan dari pemerintah dalam menangangi pasokan kacang Kedelai di pasaran karena bisa sampai harga kacang Kedelai yang tidak terkendali, naik yang tidak terkendali. Harusnya pemerintah bisa memastikan pasokan kacang Kedelai dan semua bahan kebutuhan pokok lainnya di Indonesia. “Tugas pemerintah itu memastikan semua bahan kebutuhan pokok masyarakat tersedia di pasaran dan harga terjangkau oleh semua masyarakat Indonesia. Hal itu tegas dalam konstitusi tertinggi di Indonesia yakni Undang Undang Dasar 1945, yang mengamanatkan untuk melindungi segenap rakyat Indonesia,” kata Rusli Tan.
Dikatakannya aksi mogok pengrajin tahu tempe mulai hari ini se-Jawa sesungguhnya karena sudah tidak mampu lagi bertahan untuk memproduksi tahu tempe sehingga mau tidak mau harus mogok. “Kasihan pengrajin tahu tempe, kasihan sekali mereka sehingga tidak produktif, harus mogok. Mana mungkin bekerja kalau tidak ada untung,” kata Rusli Tan menambahkan.
Menurut Rusli Tan, jangan disalahkan para pengrajin tahu tempe yang melakukan mogok berproduksi karena sesungguhnya itu bukan kemauan mereka akan tetapi pemerintah yang belum mampu melakukan manajemen pemerintahan yang baik.
Jika manajemen pemerintahan baik maka harga kacang Kedelai akan stabil, termasuk semua harga harga bahan pokok lainnya. Penyebab harga kacang Kedelai itu mahal karena sudah menjadi komoditas internasional maka pemerintah harus melakukan penanaman kacang Kedelai yang banyak. Harusnya ditanam dalam jumlah ratusan ribu hektar agar bisa bersaing dengan pasar global. Hal itu sesuai dengan hukum ekonomi global, maka pemerintah harus melakukan penanaman kacang Kedelai dalam jumlah besar, baru bisa mengontrol harga kedelai dalam negeri.
Katanya, harus belajar bagaimana cara pemerintah Orde Baru membuat harga-harga stabil, murah dan bisa dijangkau oleh semua rakyat Indonesia. Hal ini yang penting dilakukan, bukan hanya pandai menyalahkan pedagang, pengrajin dan lainnya akan tetapi harus ada langkah kongkrit yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga harga produk pertanian.@
Fd/TimEGINDO.co