10.000 Lebih Kasus Covid-19 Baru Gelombang Omicron Malaysia

10.000 Lebih Kasus Covid-19 Baru di Malaysia
10.000 Lebih Kasus Covid-19 Baru di Malaysia

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Jumlah kasus baru COVID-19 di Malaysia pada Minggu (6 Februari) melampaui angka 10.000 untuk pertama kalinya sejak 2 Oktober tahun lalu.

Sebanyak 10.089 kasus dilaporkan pada siang hari, menjadikan jumlah kumulatif infeksi COVID-19 di negara itu menjadi 2.914.220, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah.

Wilayah Lembah Klang mencatat jumlah kasus positif tertinggi dengan 2.549 di Selangor dan 491 di Kuala Lumpur. Disusul 1.582 kasus di Johor dan 1.285 kasus di Sabah.

Lebih dari 99 persen kasus baru tidak menunjukkan gejala atau dengan gejala ringan, katanya dalam pembaruan di Twitter.

77 kasus lainnya bergejala dengan infeksi paru-paru. Empat kasus lainnya membutuhkan bantuan oksigen sementara lima dalam kondisi kritis dengan komplikasi berbagai organ, tambah Dr Noor Hisham.

Baca Juga :  Furnitur Indonesia Catat Potensi Transaksi USD 2,27 Juta

22.000 KASUS HARIAN SETELAH AKHIR MARET

Menurut data pemodelan yang diberikan pada hari Minggu, Dr Noor Hisham mengatakan Malaysia diperkirakan akan mencapai 22.000 kasus COVID-19 setiap hari pada akhir Maret jika tren saat ini berlanjut.

“Kami belum keluar dari masalah. Tanggung jawab ada pada kita sekarang untuk bersatu dan menahan lonjakan kasus. Namun, yang lebih penting, kita harus mengantisipasi tingginya jumlah kasus dengan tingkat keparahan yang lebih rendah, rawat inap yang lebih sedikit dan kematian yang lebih sedikit, ” dia berkata.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin juga mendesak lebih banyak orang untuk mendapatkan suntikan booster.

“Sepenuhnya ke gelombang Omicron. Kasus akan segera mencapai 15.000. Masih ada satu juta lansia yang belum menerima dosis booster mereka. Tolong bantu beri tahu orang tua yang Anda cintai untuk segera menerima suntikan mereka,” katanya di Twitter.

Baca Juga :  100.000 Kasus Covid-19 Harian Pertama Kalinya Di Inggris

Meski vaksin dapat menurunkan penularan, Khairy mengatakan tujuan utama vaksin COVID-19 adalah untuk mengurangi gejala yang serius.

“Dengan dosis booster, perlindungan Anda dari gejala serius yang dapat menyebabkan rawat inap atau masuk (unit perawatan intensif) ditingkatkan.”

Hingga Sabtu, lebih dari 12,3 juta orang atau 52,6 persen dari populasi orang dewasa di negara itu telah menerima dosis booster COVID-19.

Lebih dari 22,9 juta orang atau 97,9 persen orang dewasa telah menyelesaikan vaksinasi mereka.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top