Rusli Tan: Covid Mengganas Di Jakarta, PTM Harus Ditinjau

rusli tan
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Coronavirus (Covid-19) mengganas, Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

harus ditinjau ulang. Hari ini anak-anak sekolah masih melakukan pembelajaran tatap muka, belum ada pengumuman untuk pembelajaran jarak jauh atau online.

Hal ini dikatakan Dr. Rusli Tan, SH, MM seorang pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan kepada EGINDO Minggu (30/1/2022) sehubungan dengan semakin mengganasnya Covid-19 di Jakarta.

Menurut Rusli Tan, Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang lebih baik dilaksanakan sebab lebih aman dari pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Katanya, ada yang mengusulkan agar dilakukan sistem 50 persen masuk atau sekolah dan 50 persen dari rumah.

Bila hal ini dilakukan dinilai Rusli Tan masih memiliki kendala seperti ketersediaan alat untuk melakukan 50 persen di sekolah dan 50 lagi belajar dari rumah. Disamping masih terkendala dengan ketersediaan alat belajar juga masalah keamanan.

Baca Juga :  Kandidat PM Jepang, Takaichi, Peringatkan BoJ Tidak Menaikkan Suku Bunga

Dikatakannya tentang keamanan sebab ketika di perjalanan bagi guru dan siswa yang akan sekolah, sulit untuk mengontrol, mengawasinya maka untuk itu yang baik pada saat Covid-19 mulai mengganas, baiknya kembali lagi sekolah online. “Ada yang tidak bisa dikejar, karena lebih baik mencegah penularan Coronavirus (Covid-19) dari pada terjadi peledakan korban Covid-19,” kata Rusli Tan menegaskan.

Disayangkannya, sebab hal itu bahaya bagi guru dan anak didik. Rusli Tan juga mengatakan karena Pemerintah sendiri menprediksi Covid-19 akan meningkat pada awal Februari dan awal Maret 2022. “Sekarang saja belum masuk Februari, jumlah Covid-19 sudah sangat banyak, sudah tembus angka sebelas ribu, bisa naik lagi meskipun kita tidak menginginkan naik terus,” katanya.

Baca Juga :  Rusli Tan: Kembalikan Pemilihan Gubernur Pada Era Orde Baru

Dipertanyakannya, kini belum puncak saja sudah ada sebelas ribu yang terpapar, bagaimana dengan pada masa puncak, bisa lima puluh ribuan. Untuk itu katanya apakah mau seperti negara negara lain yakni Amerika Serikat, Inggeris yang banyak terpapar Covid-19.

Sementara itu pada kesempatan terpisah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sekolah Tatap Muka akan ditutup jika DKI Jakarta PPKM Level 3. Pemprov DKI Jakarta akan mempertimbangkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 100 persen ditutup, apabila status DKI Jakarta menjadi level 3. Namun, katanya kebijakan kenaikan level PPKM menjadi kewenangan dari pemerintah pusat.@

fd/bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top