Seoul | EGINDO.co – Korea Utara yang bersenjata nuklir menembakkan apa yang tampak seperti dua rudal balistik ke laut lepas pantai timurnya, militer Korea Selatan mengatakan pada Kamis (27 Januari), dalam apa yang akan menjadi putaran keenam uji coba rudal bulan ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran yang diduga sebagai dua rudal balistik sekitar pukul 8 pagi waktu setempat dari sekitar Hamhung, di pantai timur Korea Utara.
Rudal yang dicurigai tampaknya telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, kantor berita Kyodo melaporkan, mengutip sumber pemerintah Jepang.
Korea Utara mengatakan bulan ini akan memperkuat pertahanannya terhadap Amerika Serikat dan mempertimbangkan untuk melanjutkan “semua kegiatan yang ditangguhkan sementara”, sebuah referensi yang jelas untuk moratorium uji coba senjata nuklir dan rudal jarak jauh yang diberlakukan sendiri.
Pada hari Selasa, Korea Utara menembakkan dua rudal jelajah ke laut di lepas pantai timurnya, kata militer Korea Selatan, di tengah meningkatnya ketegangan atas serangkaian uji coba senjata baru-baru ini.
Awal bulan ini Korea Utara menguji coba peluru kendali taktis, dua “rudal hipersonik” yang mampu kecepatan tinggi dan bermanuver setelah lepas landas, dan sistem peluru kendali yang dibawa kereta api.
Serangkaian uji coba rudal telah menuai kecaman dari pemerintah di Amerika Serikat dan Jepang dan memicu pertemuan Dewan Keamanan PBB, yang telah memberikan sanksi kepada Korea Utara karena melanggar resolusi yang melarang uji coba rudal balistik.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberikan sanksi kepada beberapa individu dan entitas Korea Utara dan Rusia bulan ini atas tuduhan mereka membantu program senjata Korea Utara, tetapi China dan Rusia menunda upaya AS untuk menjatuhkan sanksi PBB pada lima warga Korea Utara.
Pada hari Rabu, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Jepang dan Korea Mark Lambert mengatakan bahwa Washington “tidak keberatan” berbicara dengan Korea Utara dan bersedia bertemu di mana saja dan membicarakan apa saja.
“Kita harus melakukan diskusi serius tentang denuklirisasi Korea Utara, dan jika Korea Utara bersedia melakukan itu, segala macam hal yang menjanjikan dapat terjadi,” katanya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International yang berbasis di Washington. Studi.
Korea Utara telah mempertahankan uji coba misilnya sebagai hak kedaulatannya untuk membela diri, dan mengatakan sanksi AS membuktikan bahwa bahkan ketika Washington mengusulkan pembicaraan, ia mempertahankan kebijakan “bermusuhan” terhadap Pyongyang.
Korea Utara belum meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh atau menguji senjata nuklir sejak 2017, tetapi mulai menguji sejumlah rudal jarak pendek setelah pembicaraan denuklirisasi terhenti setelah pertemuan puncak yang gagal dengan Amerika Serikat pada 2019.
Sumber : CNA/SL