Catatan: Fadmin Malau
Mengenal kata “Nusantara” dalam lintas sejarah. Kata “Nusantara” sebuah kata yang selama ini banyak dan gampang diucapkan banyak orang. Sekilas orang mengartikan nusantara itu adalah Indonesia. Kata “Nusantara” sudah popular dan familier di telinga rakyat Indonesia meskipun makna yang sebenarnya dari kata “Nusantara” banyak yang belum paham.
Kata “Nusantara” menjadi pembicaraan banyak orang ketika Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memilih kata Nusantara sebagai nama untuk Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi memilih Nusantara sebagai nama ibu kota negara yang baru yakni di Kalimantan Timur. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga sudah menyetujui Undang Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) lewat rapat paripurna DPR, tanggal 18 Januari 2021 lalu.
Nusantara terdiri dari dua suku kata. Nusa dan Antara. Kata “Nusa” menurut Hans-Dieter Evers berasal dari bahasa Sanskerta. Menurut Hans-Dieter Evers kata “Nusa” bermakna pulau. Sedangkan kata “Antara” bermakna di antara atau meliputi maka apa bila digabungkan dua suku kata itu menjadi kata “Nusantara”. Lantas kata “Nusantara” bermakna pulau-pulau lain. Dengan demikian Nusantara pulau-pulau lain atau antara pulau.
Sementara apa bila mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi V tentang makna kata “Nusantara” adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah Kepulauan Indonesia. Bila menurut sejarah awal mula kata “Nusantara” diambil dari zaman Kerajaan Majapahit, sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur.
Kerajaan Majapahit meskipun berpusat di Jawa Timur akan tetapi wilayahnya sampai Tanah Melayu yakni Melayu Sumatera dan Melayu Semenanjung. Hal itu kata “Nusantara” ada tercantum dalam Kakawin Nagarakertagama, karangan Mpu Prapanca tahun 1365 dan ada dalam Kitab Pararaton tahun 1481.
Kata “Nusantara” menjadi popular ketika Mahapatih Majapahit Gajah Mada bersumpah yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Ketika melakukan Sumpah Palapa, Gajah Mada ada menyebut kata “Nusantara”.
Adapun yang dimaksud Mahapatih Majapahit Gajah Mada tentang Nusantara adalah daerah-daerah yang harus ditaklukkan oleh Mahapatih Gajah Mada yakni daerah di luar wilayah Majapahit saat itu, bahkan ada daerah-daerah yang masih termasuk Pulau Jawa.
Tegasnya Nusantara itu menurut Gajah Mada bukan daerah di dalam wilayah Majapahit saat itu saja akan tetapi juga di luar wilayah Majapahit saat itu, karena ingin ditaklukkan.
Sumpah Palapa isinya sebagaimana dikutip dari situs Kemendikbud RI yakni Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.
Artinya: Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik saya (baru akan) melepaskan puasa.
Selanjutnya dalam perjalanan sejarah Indonesia, kata “Nusantara” hilang atau tidak dipakai lagi pengertian yang dimaksud Majapahit. Hal itu karena Nusantara dipandang sebagai pulau-pulau yang dijajah Belanda termasuk Pulau Jawa. Pengertian Nusantara itu adalah yang dijajah Belanda maka Ki Hadjar Dewantara, tokoh pergerakan nasional kemerdekaan Indonesia tidak memakai kata “Nusantara” untuk menyatakan Indonesia.
Bila melihat kata “Nusantara” juga dikenal di Malaysia, yang mana kata Nusantara di Malaysia memiliki pengertian secara umum adalah wilayah Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand selatan, Filipina dan Singapura.
Hal itu duperkuat pula dalam Kamus Bahasa dan Pustaka Malaysia yang secara resmi diterbitkan pemerintah Malaysia. Arti Nusantara menurut Kamus Bahasa dan Pustaka Malaysia itu adalah kepulauan Melayu; kenusantaraan hal yang berkaitan dengan Nusantara: berpegang teguh pada asas kebersamaan untuk mempertahankan sifat yang asasi. Dikutip dari Kamus Bahasa dan Pustaka Malaysia Edisi Keempat.
Kata “Nusantara” dalam lintas sejarah memiliki makna universal satu daerah yang memiliki banyak pulau. Dimana bila Merujuk pada Encyclopedia Britannica, Kepulauan Melayu (Malay Archipelago) adalah kepulauan terbesar di dunia terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau Indonesia dan sekitar 7 ribu pulau Filipina, termasuk pulau Nugini (Papua) dan makna dari Kepulauan Melayu sama dengan Hindia Timur.
Dengan demikian konsep kata “Nusantara” telah digunakan dengan cara yang berbeda sepanjang atau lintasan sejarah dari dahulu hingga kini. Namun, terdapat perbedaan makna kata “Nusantara” versi Indonesia dan kata “Nusantara” versi Malaysia. Kini Indonesia ingin menabalkan kata “Nusantara” untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia yakni Nusantara.
***