Pengamat: Pengguna Angkutan Umum Masih Rendah

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta | EGINDO.co   -Mantan Kasubdit Bin Gakkum dan juga selaku Pemerhati masalah transportasi AKBP (P) Budiyanto SSOS.MH, mengatakan bahwa Pemerintah berusaha membangun transportasi umum yang memenuhi standar pelayanan minimum dari aspek keamanan, keselamatan, kenyaman, keterjankauan dan kelancaran di jalan sehingga dapat tepat waktu sampai di tujuan.

Kita harus jujur bahwa perkembangan pembangunan angkutan umum sudah menunjukan kearah yang lebih baik, terutama di Jakarta. Pemerintah sudah mampu menghadirkan angkutan massal yang berteknologi tinggi, seperti MRT (Moda Raya Terpadu), LRT (Light Rail Transit) dan angkutan umum reguler lainnya seperti Transjakarta dan angkutan umum yang terintegrasi.

Dari aspek kuantitas dan keterjangkauan sebenarnya relatif sudah cukup memadai ( Jarak dan harga tiket ) namun masih ada moda transportasi umum yang kadang – kadang tidak tepat waktu karena jalur tidak steril dan macet berdampak pada keterlambatan sampai ditujuan. Hal ini sering dialami oleh angkutan massal transjakarta.

Baca Juga :  PT IKPP Taja Latih Kader Posyandu, Bersinergi dengan Pemkab Siak Cegah Stunting

Dikatakan Budiyanto, Penggunaan transportasi umum adalah pilihan yang sangat subjektif dari pengguna jasa angkutan itu sendiri tentunya dengan pertimbangan- pertimbangan aspek keamanan, kenyamanan, keterjangkauan, dan sebagainya.

Dari moda transportasi umum yang ada, dapat diklarifikasikan atau diranking, sebagai berikut:
Moda transportasi masal yang digemari oleh pengguna jasa angkutan umum ranking pertama adalah Kereta Api comuterline, rata- rata dapat membawa penumpang: 1,1 juta / hari.Moda transportasi jenis Kereta Api  comuter line dianggap efisien dari segi waktu dan harga tiket, kemudian disusul Transjakarta : 773.816 / hari, MRT : 82.000 / hari dan disusul LRT : 6.760 / hari.

Dari aspek kuantitas dan kualitas angkutan umum yang ada sebenarnya relatif cukup untuk mengakomodir perjalanan orang. Namun ironisnya dari data yang ada penumpang angkutan umum di Jakarta, hanya berkisar: 24 % sampai dengan 32 % dari jumlah penumpang yang ada.

Baca Juga :  Pengamat: Hindari Perdebatan Antara Petugas Dan Pelanggar

Mengoptimalkan angkutan umum adalah dalam upaya merubah mindset penggunan kendaraan pribadi beralih ke Angkutan umum namun upaya ini belum berhasil mendorong pengguna jalan beralih ke angkutan umum secara maksimal, banyak variabel yang mempengaruhi :

1.Kemudahan fasilitas untuk kredit kendaraan bermotor, baik        sepeda motor maupun kendaraan Roda empat (R4). Pengguna Sepeda motor naik sangat signifikan karena dianggap sebagai sarana transportasi yang mudah didapat dan terjangkau untuk kelas menengah kebawah.
2.beberapa jenis angkutan umum belum mampu menghadirkan tepat waktu karena masih banyak kendala.
3.kemudahan kepemilikan kendaraan ke-2 dan seterusnya, sehingga 1 orang bisa memiliki kendaraan lebih dari satu.
4.fasilitas parkir cukup banyak, baik yang dikelola swasta atau pihak Pemerintah.
5.dan sebagainya.

Kemudahan – kemudahan fasilitas tersebut, mendorong pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak terkendali, ditambah dengan budaya konsumtif yang berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat kita. Situasi ini tentunya merupakan salah satu kendala atau hambatan dalam proses merubah mindset masyarakat kita untuk beralih dari kendaraan pribadi ke Angkutan umum.

Baca Juga :  Keistimewaan Plat Nomor RF, RFS Dan Ketentuan Penggunaannya

Upaya – upaya Pemerintah dalam menerapkan manajemen kebutuhan lalu lintas dalam skema ganjil – Genap sudah dilakukan namun belum mampu mendorong perubahan mindset/ pola pikir tersebut. Dengan kondisi demikian,
Pemerintah dan masyarakat harus saling bahu membahu
dalam menciptakan kecintaan kepada angkutan umum.

Hadirkan angkutan umum sebagai kebutuhan utama dalam mendung aktivitas setiap hari, sehingga secara bertahap pengguna jasa angkutan umum mengalami peningkata , dan Pemerintah selaku regulator harus tetap memiliki komitmen yang kuat dalam upaya melakukan pembenahan, pengawasan dan peningkatan pelayanan di bidang angkutan umum,ujar Budiyanto.@Sn

Bagikan :
Scroll to Top