Data Studi: Omicron Tanda Berakhirnya Pandemi Covid-19

covid
Ilustrasi Omicron. nama varian baru covid-19

Jakarta | EGINDO.co – Katanya Omicron sebagai tanda berakhirnya Pandemi Coronavirus (Covid-19). Hal itu terungkap dalam sebuah studi di Afrika Selatan memperlihatkan bahwa kemungkinan fase pandemi Covid-19 akan berakhir seiring dengan temuan rendahnya tingkat kematian dan keparahan yang ditimbulkan strain Omicron dibandingkan varian sebelumnya.

Studi itu mengungkapkan data penelitian menambah harapan para peneliti bahwa kekhawatiran atas tingkat penularan omicron yang tinggi sedang diredam oleh ringannya penyakit dan jumlah kematian yang lebih sedikit.

Kasus tingkat rawat inap di Afrika Selatan telah mencapai setengah dari rekor gelombang sebelumnya. Kematian mingguan tercatat seperlima dari rekor selama pandemi. Hal itu sebagaimana dilansir Bloomberg pada Jumat pekan ini, penelitian yang melibatkan pasien Covid-19 di rumah sakit besar Steve Biko Academic Hospital Complex, Afrika Selatan menyebutkan bahwa gelombang penyebaran bergerak dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menyebabkan penyakit yang jauh lebih ringan daripada jenis sebelumnya.

Studi tersebut melibatkan 466 pasien dari gelombang virus baru-baru ini dan 3.976 pasien dari gelombang sebelumnya. Peneliti yang terlibat di dalamnya adalah direktur bagian penyakit menular Fareed Abdullah. Afrika Selatan diduga menjadi lokasi pertama ditemukannya varian terbaru omicron.

Pada negara lain mengalami hal yang sama, maka kemungkinan fase endemi sedang berlangsung, di mana eksposur penularan memberikan imun kepada orang lebih banyak sehingga keparahan penyakit menjadi berkurang. Studi juga menunjukkan bahwa hanya 4,5 persen pasien dengan Covid-19 meninggal selama tinggal di rumah sakit pada gelombang saat ini dibandingkan dengan rata-rata 21 persen pada gelombang sebelumnya.

Sementara itu menurut situs web Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan. Begitu pula dari jumlah pasien yang dirawat di unit perawatan intensif lebih sedikit dan masa inap di rumah sakit jauh lebih pendek. Adapun dari tingkat penularan naik dengan cepat tetapi mulai menurun dalam 33 hari dari analisis pertama, kata studi tersebut. Data rumah sakit menujukkan bahwa sebanyak dua pertiga dari pasien Covid-19 yang masuk pada 14-15 Desember telah dirawat karena alasan lain.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Scroll to Top