Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat memantau dengan cermat laporan bahwa pasukan penjaga perdamaian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang dipimpin Rusia telah dikerahkan ke Kazakhstan dan memiliki pertanyaan tentang apakah mereka diundang secara sah ke negara itu, kata Gedung Putih pada Kamis (6 Januari).
Kekerasan baru meletus di kota utama Kazakhstan setelah Rusia mengerahkan pasukan terjun payung untuk memadamkan pemberontakan di seluruh negeri di salah satu bekas sekutu Soviet terdekat Moskow.
Sekretaris jenderal blok tersebut mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan akan berjumlah sekitar 2.500 dan dapat diperkuat jika perlu.
“Kami memantau dengan cermat laporan bahwa Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif telah mengirim pasukan penjaga perdamaian kolektifnya ke Kazakhstan,” kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada konferensi pers.
“Kami memiliki pertanyaan tentang sifat permintaan ini dan apakah itu undangan yang sah atau tidak. Kami tidak tahu saat ini.”
Washington akan mengawasi setiap pelanggaran hak asasi manusia dan “setiap tindakan yang mungkin menjadi predikat untuk penyitaan institusi Kazakh,” katanya.
Sebelumnya Kamis, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Kazakh Mukhtar Tileuberdi mengenai keadaan darurat yang sedang berlangsung di Kazakhstan.
“Menteri menegaskan kembali dukungan penuh Amerika Serikat untuk lembaga konstitusional Kazakhstan dan kebebasan media dan mengadvokasi resolusi damai, menghormati hak untuk krisis,” kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Sumber : CNA/SL