Jakarta | EGINDO.co – Hasil Audit PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) meririlis, pendapatan melejit 29,06% dan laba bersih terbang 129,86%. Demikian laporan keuangan per 30 September 2021 yang telah diaudit pada 31 Desember 2021.
Hasil penelaahan terbatas yang dilakukan auditor independen, emiten milik Sinarmas itu sukses membukukan kinerja keuangan yang ciamik. Baik di sisi penjualan dan pendapatan usaha maupun pendapatan.
Penjualan dan pendapatan usaha DSSA melambung 29,06 persen year on year (yoy) menjadi US$ 1,44 miliar. Kenaikan harga batubara membuat kontribusi dari bisnis pertambangan dan perdagangan batubara kian dominan dalam struktur pendapatan DSSA. Pertumbuhannya mencapai 52,15 persen (yoy) menjadi US$ 1,27 miliar.
Sementara itu dari MyRepublic, unit bisnis DSSA yang menjalankan bisnis tv kabel dan internet, pertumbuhannya sebesar 28,82 persen (yoy) menjadi sekitar US$ 41,93 juta. Laba bersih DSSA mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, terbang 129,86 persen (yoy) menjadi 61,22 juta. Laba bersih per saham (earning per share/EPS) DSSA pun naik dari US$ 0,03 menjadi US$ 0,08.
Saat ini DSSA menggadang setidaknya dua agenda penting. Pertama, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Kedua, DSSA berencana melakukan pemecahan nilai saham alias stock split dengan rasio 1:10. Dus, jumlah saham beredar DSSA kelak akan menggelembung dari 770.552.320 saham menjadi 7.705.523.200 saham.
Dengan demikian, likuiditas saham DSSA lebih banyak sehingga perdagangan saham DSSA di pasar bisa lebih ramai. Dengan menggunakan asumsi harga saham DSSA per 30 Desember 2021 di Rp 49.000 per saham, maka setelah stock split harga saham DSSA akan menjadi Rp 4.900 per saham.
Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra, mengatakan pemegang saham DSSA memberikan persetujuan untuk menerbitkan saham baru dalam rangka PMTHMETD sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor pada DSSA.
Katanya dana yang diperoleh dari private placement bakal digunakan untuk mendukung pengembangan usaha, membiayai proyek-proyek baru yang dilakukan DSSA dan/atau anak usaha, dan/atau memperkuat struktur modal, termasuk melunasi sebagian pinjaman perusahaan. Namun, DSSA belum merinci berapa jumlah dana yang ingin dihimpun oleh perusahaan. Pasalnya, Sinarmas masih menjajaki kemungkinan untuk mengundang investor strategis untuk berinvestasi dalam penambahan modal di DSSA.
“Untuk memuluskan agenda private placement, manajemen DSSA telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu, 22 Desember 2021 lalu,” katanya.@
Bs/TimEGINDO.co