Wisata Kota Tua, Kerek PDRB DKI Hingga 0,16% per Tahun

TAK PERNAH SEPI: Kota tua di Jakarta Barat tak pernah sepi, dari pagi, siang, petang hingga malam hari sebelum dilanda Covid-19. Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta Barat pada malam hari, ribuan warga dari berbagi daerah berkumpul menikmati malam. (Foto/teks: Fadmin Malau)
Wisata Kota tua Jakarta (Foto: Fadmin Malau)

Jakarta | EGINDO.co – Wisata Kota Tua dan pembangunan MRT kerek PDRB DKI Jakarta hingga 0,16% per Tahun. Pihak Bank Indonesia (BI) mengatakan, pengembangan wisata Kota Tua Jakarta mampu memberikan sumbangan bagi kinerja perekonomian ibukota.  “Pariwisata ini bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.

Hal itu dikatakan Kepala Perwakilan BI Wilayah DKI Jakarta Onny Widjanarko, Jumat (24/12/2021) kemarin.

Dikatakannya ada beberapa program pembangunan yang dilakukan. Pertama, program beautifikasi kawasan Kota Tua yang telah dimulai pada Mei 2021 hingga Juni 2021 dengan target penyelesaian pada tahun 2022.

Kedua, pembangunan MRT Fase II jurusan Bundaran HI – Kota dengan pembangunan stasiun Kota Tua. Kata Onny, tidak hanya sekadar mempermudah transportasi, tetapi juga menciptakan kawasan berorientasi transit (ToD).

Baca Juga :  Mengenal Tips Meminimalisir Resiko Kanker Payudara dari Dokter Onkologi

Menurutnya dengan pembangunan itu, diharapkan mampu meningkatkan output produksi sektor lainnya. Katanya, ada banyak toko yang bisa berjualan di sekitar sektor tersebut dan kemudian menciptakan sumber ekonomi baru.

Ketiga, adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pariwisata. Pemanfaatan itu bisa makin memperkenalkan pariwisata dan memperbanyak pengunjung.  Menurut perhitungan BI, program beautifikasi Kawasan Kota Tua, pembangunan MRT, dan penggunaan ITK pariwisata itu diperkirakan dapat meningkatkan PDRB DKI Jakarta sebesar 0,16% per tahunnya.  Kemudian proyek-proyek itu akan membuka lapangan pekerjaan.@

Rel/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top