Ribuan Orang Dievakuasi Saat Banjir Melanda Malaysia

Beberapa negara bagian Malaysia banjir
Beberapa negara bagian Malaysia banjir

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Sekitar 4.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka di enam negara bagian Malaysia yang dilanda banjir, menyusul hujan lebat terus-menerus sejak Jumat, kata Badan Penanggulangan Bencana Nasional negara itu pada Sabtu (18 Desember).

Banjir di Selangor, Kelantan, Terengganu, Pahang, Negeri Sembilan dan Melaka telah membuat beberapa jalan tidak dapat dilalui, dengan laporan orang-orang terdampar semalaman di dalam mobil mereka.

Cuaca juga membuat operasi di luar jadwal di Port Klang, pelabuhan terkemuka di negara itu.

Beberapa kawasan di Lembah Klang, termasuk Kuala Lumpur, pun tak luput.

Departemen Meteorologi Malaysia pada Sabtu pagi mengeluarkan peringatan merah untuk hujan lebat terus menerus di Selangor, Kuala Lumpur dan Pahang yang berlangsung sepanjang sisa hari itu.

Departemen juga memperingatkan hujan lebat terus menerus di beberapa bagian Perak, Kelantan, Putrajaya dan Negeri Sembilan yang akan berlangsung hingga Minggu.

Dua puluh pusat bantuan telah dibuka di Klang untuk menampung sekitar 2.600 pengungsi, menurut direktur departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan negara bagian Norazam Khamis.

Relawan telah dikerahkan untuk membantu para korban banjir, kata Ketua Menteri Selangor Amirudin Shari dalam sebuah tweet.

Baca Juga :  RM 4 Miliar Dari Reformasi Subsidi Solar Tidak Mendanai Tunjangan Kementerian

WARGA TIDUR DI MOBIL

Puluhan warga di beberapa bagian Kabupaten Petaling dan Klang menghabiskan malam di mobil mereka pada hari Jumat ketika jalan menuju rumah mereka terendam banjir akibat hujan deras sejak pagi.

Di kotapraja Setia Alam di Shah Alam, jalan utama yang menghubungkan Meru ke Bukit Raja telah terendam banjir sedalam 2 hingga 3 meter sejak Jumat malam.

Akibatnya, warga yang pulang kerja hingga larut malam terdampar, tak bisa pulang hingga Sabtu siang.

Mohd Faizol Adzhar Mohd Mohtar, 34, mengatakan dia harus meninggalkan mobilnya di tempat parkir sekitar 2 km dari rumahnya di Bandar Bukit Raja dan berjalan pulang.

“Saya meninggalkan kantor saya di Kuala Lumpur pada pukul 21.30 tadi malam dan saya berhenti untuk istirahat makan malam karena lalu lintas padat, dan sesampainya di Setia Alam sekitar tengah malam, saya menemukan semua jalan menuju rumah saya tergenang air.

“Saat itu hujan deras dan saya memutuskan untuk tidur di dalam mobil karena saya tidak ingin mengambil risiko mengarungi banjir,” katanya kepada Bernama, Sabtu.

Baca Juga :  Ekonomi Myanmar Susut Akibat Banjir Yang Memperparah Krisis

Sekitar pukul 10 pagi pada hari Sabtu, ia memutuskan untuk berjalan pulang karena air banjir tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

Mohamad Imran Hakim Mohd Nazri, yang bekerja di sebuah restoran di Setia Alam, mengatakan dia harus tidur di tempat itu setelah daerah sekitarnya kebanjiran.

“Saya selesai bekerja di restoran sekitar pukul 12.30 pagi … dan pada saat itu air telah naik setinggi 2 meter di luar restoran,” kata pria berusia 19 tahun itu.

Imran, yang tinggal sekitar 10 km dari Setia Alam, menggambarkan banjir terparah yang pernah dialaminya.

“Saya sekarang masih bekerja dan tidak bisa pulang. Saya berharap hujan segera berhenti sehingga air tidak naik lagi,” tambahnya.

OPERASI PELABUHAN KLANG TERDAMPAK

Hujan deras dan banjir bandang telah sangat mempengaruhi operasi pelabuhan di terminal Port Klang di Northport, Westport dan South Point, kata Otoritas Pelabuhan (PKA) pada hari Sabtu.

Pihak berwenang mengatakan operasi di gudang dan depot peti kemas kosong di daerah sekitarnya juga terkena dampak, diperparah dengan rusaknya akses jalan.

Baca Juga :  US$8,4 Juta, 200kg Emas,17 Mobil Mewah Disita Dalam Gerebek

“Lebih buruk lagi, banyak staf operasi pelabuhan dan logistik tidak dapat melapor untuk bekerja karena kesulitan perjalanan,” kata PKA.

“Oleh karena itu, pergerakan peti kemas dan kargo ke dan dari pelabuhan diperkirakan akan sangat terpengaruh dan pengiriman akan tertunda selama beberapa hari ke depan.”

PKA mengatakan penambatan kapal juga akan tertunda karena cuaca buruk, yang telah menyebabkan penumpukan kapal di pelabuhan luar dengan lebih banyak lagi yang diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

Namun, pihak berwenang mengatakan sedang bekerja sama dengan para pelaku industri pelabuhan dan logistik untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan memastikan operasi tetap berjalan.

Prioritas akan diberikan pada pengiriman barang-barang penting, terutama makanan, pasokan medis dan barang-barang berpendingin, katanya.

Ini mendesak operator terminal, agen penerusan, perusahaan pengangkut dan lembaga pemerintah yang membersihkan barang untuk membantu memastikan bahwa produk dapat mencapai pasar.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk bersabar dalam menjalani masa sulit ini dan kami yakin bahwa bersama-sama kita dapat mengatasi tantangan tersebut,” kata PKA.

Sumber : CNA/SL

 

Bagikan :
Scroll to Top