Dunia Mulai Mengalami Peristiwa Kepunahan Massal

Bumi Berhenti Berputar
Bumi

Jakarta | EGINDO.co – Dunia mungkin sudah mulai mengalami peristiwa kepunahan massal dimana bisa menghantam bumi dalam “satu atau dua abad” karena jumlah karbon di lautan telah berlebihan.

Demikian dilansir Daily Star Senin pekan lalu dimana Daniel Rothman seorang yang sangat disegani dalam riset kelautan mengatakan emisi karbon dari mobil, bangunan dan pabrik merupakan penyebab utama perubahan iklim.

Katanya bukan tsunami hiu Megalodon, dan gurita Kraken yang paling menakutkan di lautan, tetapi sesuatu yang paling menakutkan di laut berdasarkan riset yang sangat panjang. Kini sebagian besar emisi masuk ke atmosfer, sepertiganya berakhir ke laut, membuat air laut semakin asam.

Baca Juga :  Indonesia Berpeluang, Pelaku Industri Busana Muslim Dunia

Penelitian baru menunjukkan kelebihan CO2 di laut yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut. Daniel Rothman memperingatkan bahwa Bumi dapat mengalami peristiwa kepunahan massal lainnya segera karena tingkat karbon yang sangat tinggi di lautan.

Daniel Rothman, seorang profesor geofisika di MIT, memperingatkan ambang batas kritis untuk elemen di laut adalah sekitar 300 gigaton dalam satu abad, tetapi pada tahun 2100, mungkin ada 500 gigaton sebagai gantinya. Setelah ambang batas karbon dilewati, kekacauan akan terjadi di planet ini dan umat manusia akan sepenuhnya musnah, tulis laporan SPUTNIK.

Katanya jika ambang batas karbon dilewati, dunia bisa menjadi tidak cocok untuk kehidupan manusia. Hal itu tidak terjadi dalam semalam dan cenderung terjadi selama bertahun-tahun, tidak dijamin siapa pun akan menyadarinya sampai terlambat.@

Baca Juga :  Taiwan Tidak Akan Berhenti Untuk Terlibat Dengan Dunia

Ds/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top